- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 12 November 2024 | 17:47 WIB
: Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada sesi diskusi bertema
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 4 September 2024 | 05:56 WIB - Redaktur: Untung S - 216
Jakarta, InfoPublik — Pada Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia Africa Forum (IAF) 2024, Pertamina membuka peluang kolaborasi dengan negara-negara Afrika untuk mengembangkan sektor energi. Indonesia dan negara-negara di Benua Afrika memiliki potensi sumber daya mineral yang kaya, yang dapat dimanfaatkan melalui kerjasama untuk mengembangkan energi yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam sesi diskusi bertema "Energy Effective Implementation of Energy Diversification" yang berlangsung pada hari kedua Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
Mengusung semangat “Bandung Spirit,” Indonesia melalui Pertamina akan berkolaborasi dan mendukung Afrika dalam rangka meningkatkan posisi kedua belah pihak sebagai "Emerging Market" khususnya di bidang energi. "Potensi kerjasama antara Indonesia dan Afrika di sektor energi sangat luas. Dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing, Indonesia dan Afrika diharapkan dapat membangun kerangka kerja sama energi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan energi kedua belah pihak yang terus meningkat serta berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan global," ujar Nicke.
Pertamina telah melakukan ekspansi di Afrika sejak 2013 dan memiliki rekam jejak di beberapa negara seperti Algeria, Gabon, Nigeria, Angola, Namibia, dan Tanzania di sektor bisnis hulu migas. Di sisi bisnis perkapalan, Pertamina telah memiliki tiga pelabuhan utama di Algeria, Nigeria, dan Angola yang mencakup rute Mesir, Algeria, Nigeria, Afrika Selatan, Tanzania, Djibouti, dan Gibraltar.
"Saat ini, Pertamina sedang mengembangkan bisnis di Kenya untuk mengembangkan blok panas bumi, dari hulu ke hilir, dimulai dari pengeboran hingga pembangkit listrik tenaga panas bumi. Selain itu, di Afrika Selatan, Pertamina juga menawarkan solusi energi terbarukan melalui proyek gas to power. Intinya, Pertamina selalu membuka kesempatan berkolaborasi melalui ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir," jelas Nicke.
Nicke juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah Indonesia dan Afrika dalam kolaborasi yang telah berjalan. Pertamina terus berupaya mencari blok-blok potensial baru di Afrika untuk mengembangkan perekonomian dan membuka lapangan kerja. "Afrika dan Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar, sehingga masih banyak peluang untuk berkolaborasi," tambahnya.
Sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.