Hindari Awan Panas Guguran Gunung Lewotobi, PVMBG Sarankan Rekayasa Jalan

: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (13/1/2024) pukul 09.32 WITA. (Foto: PVMBG)


Oleh Eko Budiono, Senin, 15 Januari 2024 | 13:06 WIB - Redaktur: Untung S - 158


Jakarta, InfoPublik - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan, rekayasa jalan di wilayah rekomendasi larangan beraktivitas untuk menghindari pergerakan aliran Awan Panas Guguran (APG) Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami koordinasi untuk buka tutup jalan, antisipasi ketika awan panas mengalir ke utara timur laut itu menjalar lebih dari satu kilometer atau batas rekomendasi kami," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, melalui keterangan tertulisnya, seperti dilansir ANTARA, Senin (15/1/2024).

Sebagaimana rekomendasi PVMBG, jalan raya di sekitar Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, masuk dalam radius lima kilometer yang menjadi daerah larangan beraktivitas.

Namun pergerakan aliran piroklastik awan panas masih sejauh satu kilometer dan terpantau belum melebihi batas rekomendasi, sehingga aktivitas lalu lintas pada Jalan Trans Flores itu belum ditutup.

Meski demikian, kata Zakarias, arah aliran APG telah bisa diprediksi sesuai peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) yakni ke arah utara-timur laut. Tapi jauhnya aliran belum bisa diprediksi karena bergantung pada volume lava, kemiringan lereng, dan kekentalan (viskosital) dari lava itu.

Oleh karena itu antisipasi rekayasa jalan itu, lanjutnya, harus dilakukan apabila jarak luncuran APG semakin jauh melebihi rekomendasi.

Hal itu  telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian khususnya Polsek Wulanggitang.

"Yang kami pantau terus sekarang itu jauh pergerakannya. Sekarang satu kilometer, kita lihat besok. Kalau bergerak makin panjang jadi dua sampai tiga kilometer terpaksa kami harus tutup jalan, karena arahnya sudah bisa kami prediksi," ucapnya.


PVMBG mencatat adanya delapan kali APG dengan jarak luncur satu kilometer mengarah ke utara pada 14 Januari 2024. APG terjadi akibat adanya pemanasan kubah lava di atas puncak dan tercair kembali lalu terjadi guguran.

Dalam kubah lava itu ada partikel gas yang terperangkap, kata dia, kemudian terjadi guguran material piroklastik bersama gas yang bersuhu tinggi mengalir di sepanjang lembah di lereng gunung api.

"Gas itu melepas diri dengan suhu tinggi dengan visual seperti bulu domba yang kita sebut dengan awan panas," katanya.

Sebelumnya, PVMBG melalui Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang mencatat dalam waktu enam jam sepanjang Minggu (14/1/2024) gunung itu telah erupsi sebanyak 12 kali.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Yosef S Mboro, menyebutkan, 12 kali erupsi tersebut terjadi antara pukul 12.00 hingga 18.00 WITA.

Kolom abu yang ditimbulkannya teramati dengan ketinggian 1.000 hingga 1.500 meter di puncak gunung dengan warna asap kelabu.

 
 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 15:29 WIB
Status Gunung Ibu Naik ke Level IV Awas, Ini Lima Rekomendasi PVMBG
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 14:28 WIB
NTT Diminta Manfaatkan Media Sosial untuk Pasarkan Produk Unggulan
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 13 Mei 2024 | 10:14 WIB
Siaga, Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 17:29 WIB
Siaga, Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu Meningkat
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 5 Mei 2024 | 22:18 WIB
Badan Geologi Pastikan Pulau Tagulandang tidak Tenggelam