- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 21 November 2024 | 14:01 WIB
: Foto: Wahyu Sudoyo/InfoPublik
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 5 September 2023 | 21:00 WIB - Redaktur: Untung S - 48
Jakarta, InfoPublik – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN diharapkan bisa kembali menggairahkan pelaksnaan event-event berskala internasional di Jakarta Convention Center (JCC) seperti sebelum pandemi COVID-19.
“KTT ASEAN ke-43 ini jadi event paling besar yang digelar di JCC setelah pandemi COVID-19. Ada sekitar 2.00 orang yang hadir setiap hari. Sebelumnya event paling besar disini adalah ASIAN Games (2018) yang pesertanya mencapai 6.000 orang,” ujar Waitress JCC, Asep Saefulloh, kepada InfoPublik di JCC, Jakarta, pada Selasa (5/9/2023).
Asep mengatakan pada rangkaian acara puncak KTT ASEAN 2023 itu, pihak JCC mengerahkan sekitar 40 orang pegawai untuk menyiapkan sarapan, makan siang, makan malam, hingga kudapan dan minuman.
Semua kudapan dan minuman yang disajikan untuk para tamu merupakan hasil buatan divisi produksi internal, bukan dibeli jadi dari luar.
“Jadi divisi kami membuat minuman ringan seperti jus, lemon tea, jahe dari area produksi dan dikirim secara berkala mulai subuh,” imbuhnya.
Menurut Asep, keterbatasan personel JCC membuat dirinya harus rela bekerja lembur hingga hampir tengah malam untuk melayani para tamu wartawan dan delegasi yang hadir.
Meskipun lembur, namun dia dituntut kembali hadir pagi-pagi sekali untuk menyiapkan ribuan porsi hidangan dan minuman di Media Center KTT ASEAN ke-43 ini.
“Kami tidak ada shift kerja karena pegawainya sedikit. 40 orang termasuk bagian kitchen. Kalau waitress gak sampai 20 orang. Sudah tiga hari ini kami pulang jam 11 malam dan pagi sudah harus ada di JCC,” ungkap Asep yang mengaku berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Kendati sibuk dia mengaku senang karena bisa melayani para jurnalis dari negara-negara ASEAN.
Dia juga mengaku bisa melayani tamu berbahasa Inggris walaupun tidak mengikuti pendidikan khusus atau kursus dari perusahaan.
“Kalau Bahasa Inggris untuk service saya bisa karena tidak banyak kata-katanya. Saya belajar sendiri dari YouTube juga,” pungkas Asep.