- Oleh Dian Thenniarti
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 09:52 WIB
: Menteri PKP Maruarar Sirait saat mengunjungi kawasan perumahan padat penduduk di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin (11/11/2024)/Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 12 November 2024 | 10:52 WIB - Redaktur: Untung S - 213
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, berkomitmen membangun rumah susun (rusun) ramah lingkungan di kawasan padat penduduk Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Inspirasi pembangunan rusun itu datang setelah Maruarar melihat langsung proyek serupa milik Yayasan Buddha Tzu Chi di wilayah yang sama. Proyek itu direncanakan mencakup tiga tower dengan tinggi empat lantai yang akan menampung 12 kepala keluarga.
“Kami ingin membangun tiga tower rusun di sini, untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan, dengan konsep serupa dengan rusun milik Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujar Maruarar saat meninjau renovasi rumah warga di Tanah Tinggi pada Senin (11/11/2024).
Dalam keterangannya kepada InfoPublik, Menteri PKP menjelaskan bahwa konsep rusun ramah lingkungan ini sangat cocok diterapkan di kawasan padat penduduk. Pembangunan rusun akan mengikuti skema bantuan bagi masyarakat yang memiliki tanah sendiri dan tinggal berdekatan. Setiap kepala keluarga yang memenuhi syarat akan mendapatkan unit hunian layak dengan fasilitas memadai, yang disesuaikan dengan luas tanah yang mereka miliki.
Menteri Maruarar menegaskan bahwa pembangunan rusun itu tidak akan menggunakan anggaran dari APBN. Dengan anggaran perumahan yang terbatas, proyek ini akan mengandalkan semangat gotong royong dari kalangan pengusaha dan masyarakat yang mampu.
“Dananya dari mana? Non-APBN. Semuanya harus gotong royong membangun rumah rakyat. Saya mengajak teman-teman pengusaha dan siapa pun yang merasa terpanggil. Jadi, dananya Non-APBN, tanahnya punya rakyat, dan sertifikat alas haknya milik bersama, sementara bangunannya berbentuk rusun,” jelasnya.
Guna mempercepat koordinasi, Maruarar meminta timnya dan pihak pemerintah setempat untuk segera bekerja sama dengan Camat Johar Baru dan Ketua RW setempat. Mereka akan bertanggung jawab untuk mendata warga penerima bantuan berdasarkan skala prioritas dan memantau seluruh proses pembangunan.
“Kami minta Camat dan RW mendata warga yang akan dibantu sesuai skala prioritas. Lokasi pembangunan tiga tower rusun juga akan segera ditentukan,” tambah Maruarar.
Camat Johar Baru, Nur Helmi Savitri, bersama Ketua RW 12, Imron Buchori, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Berdasarkan data yang tersedia, di RW 12 terdapat sekitar 1.200 kepala keluarga dengan jumlah penduduk mencapai 3.000 jiwa, yang tinggal di area permukiman yang sangat padat.
“Kami atas nama warga mengucapkan terima kasih atas bantuan perumahan dari Menteri PKP. Semangat gotong royong seperti yang ditunjukkan Pak Menteri sangat baik dan perlu dicontoh. Kami siap mendukung pembangunan rusun di Johar Baru,” kata Nur Helmi Savitri.
Dengan pembangunan itu, Menteri Maruarar berharap masyarakat setempat dapat menikmati hunian yang lebih layak, sehat, dan ramah lingkungan, tanpa membebani anggaran pemerintah. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga, memberikan kenyamanan, serta menghidupkan kembali semangat gotong royong dalam pembangunan komunitas.