- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Senin, 30 Desember 2024 | 16:43 WIB
: Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, M. Syarifuddin, saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pengadilan Tinggi Bengkulu (Foto: Dok MA)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 5 September 2024 | 18:39 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik – Integritas merupakan pilar utama dalam menjalankan tugas dan fungsi peradilan. Seorang hakim tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan mendalam dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus menjunjung tinggi integritas dalam setiap langkahnya. Hal itu ditekankan oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, M. Syarifuddin, saat kunjungan kerjanya ke Pengadilan Tinggi Bengkulu, Kamis (5/9/2024).
“Pengetahuan saja tidak cukup tanpa integritas. Ilmu tanpa integritas tidak akan menghasilkan keadilan yang sejati,” tegas Syarifuddin. Pernyataan ini menunjukkan bahwa integritas menjadi komponen penting bagi setiap hakim dalam menegakkan hukum yang adil.
Selain mengangkat isu integritas, Ketua MA juga secara khusus menyoroti fenomena perjudian online yang kian marak. Ia memperingatkan seluruh hakim dan aparatur peradilan agar tidak terlibat dalam aktivitas perjudian, baik dalam skala kecil sekalipun.
“Meskipun jumlahnya kecil, janganlah. Karena data tersebut tersimpan di internet, dan sangat mudah untuk ditelusuri,” ujarnya. Syarifuddin menekankan bahwa jejak digital dari aktivitas perjudian online dapat dengan mudah ditemukan dan dapat berisiko merusak reputasi serta integritas seorang aparatur peradilan.
Dalam kunjungan kerjanya, Syarifuddin juga menyoroti penggunaan teknologi informasi (IT) di lingkungan peradilan. Ia mengapresiasi berbagai inisiatif dari satuan kerja yang telah menciptakan inovasi berbasis IT untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Mahkamah Agung telah melakukan banyak hal dengan bantuan IT. Saya sangat mengapresiasi para pimpinan satuan kerja yang berlomba-lomba menciptakan inovasi dalam bidang IT untuk mendukung pelayanan prima bagi para pencari keadilan,” ungkapnya.
Syarifuddin juga mendorong seluruh aparatur peradilan agar tidak takut menghadapi tantangan dan hambatan dalam penerapan IT. “Kalau ada yang salah, ada rintangan, ada hambatan, tidak apa-apa. Lanjutkan, tingkatkan, perbaiki. Selama niat kita untuk memberikan yang terbaik pada masyarakat, semua kekurangan pasti ada jalan keluarnya,” tambahnya.
Kunjungan kerja Ketua MA itu menunjukkan komitmen Mahkamah Agung dalam memastikan kualitas integritas para hakim dan peningkatan pelayanan peradilan melalui inovasi teknologi. Dengan dorongan kuat dari pimpinan MA, diharapkan seluruh satuan kerja peradilan terus berinovasi dan meningkatkan integritas untuk mewujudkan sistem peradilan yang lebih efektif dan transparan.