- Oleh MC KAB BULELENG
- Selasa, 1 April 2025 | 05:58 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 8 April 2025 | 07:06 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 168
Buleleng, InfoPublik – Malam kedua rangkaian perayaan HUT ke-421 Kota Singaraja, bertajuk Paripurna Jajeng Wikrama, sukses memukau masyarakat Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Kabupaten Buleleng pada Minggu (6/4/20245).
Gelaran apresiasi seni tersebut menghadirkan beragam pertunjukan seni tradisional dan hiburan modern, menjadikan malam tersebut penuh warna dan semarak.
Pertunjukan pertama dimulai dengan penampilan Gong Kebyar Anak-anak dari Sanggar Seni Santhi Budaya dan Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti yang memukau penonton dengan kepiawaian mereka dalam membawakan komposisi tabuh dan tari khas Bali.
Ketua Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti, Kadek Angga Wahyu Pradana, menjelaskan bahwa pihaknya menampilkan dua materi seni dalam pertunjukan malam ini. Materi tersebut adalah Tabuh Kreasi berjudul Tabuh Kreasi Samirata dan tarian tradisional Nelayan, yang berasal dari Buleleng.
"Pemilihan Tarian Nelayan sebagai salah satu materi pertunjukan bukan tanpa alasan. Tarian ini merupakan salah satu kekayaan budaya khas Buleleng yang perlu dilestarikan," ujar Kadek Angga. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali potensi seni daerah dan mendorong generasi muda agar tidak melupakan kesenian warisan leluhur.
Selain itu, Kadek Angga mengungkapkan bahwa apresiasi terhadap seni tradisi mulai meningkat. "Tahun ini, pemerintah telah memberi ruang dan kesempatan bagi seniman untuk tampil, mengisi event, dan menunjukkan eksistensi seni tradisi," tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya, Gusti Eka Prasetya, juga menyampaikan bahwa mereka akan menampilkan dua materi utama, yakni Tabuh Kreasi dan Tari Suweta Bangkaja. Gusti Eka menekankan pentingnya penyelenggaraan pertunjukan seni tradisional secara rutin. "Pertunjukan Gong Kebyar, khususnya Gong Kebyar Anak-anak, harus lebih sering digelar karena ini adalah identitas Buleleng. Buleleng adalah cikal bakal lahirnya Gong Kebyar," ujar Gusti Eka.
Tak kalah menarik, aksi Joged Bumbung dari Komunitas Seni Suna Cekuh dan Sanggar Seni Karya Remaja berhasil menyedot perhatian penonton. Para penari tampil enerjik dengan iringan musik joged yang menggugah semangat penonton untuk ikut menari dan berinteraksi.
Sebagai penutup, penampilan Jun Bintang dan DJ Mahesa semakin memeriahkan malam dengan balutan musik modern dan enerjik, menciptakan kolaborasi apik antara seni tradisional dan hiburan kekinian.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa apresiasi terhadap seni budaya masih sangat tinggi di kalangan masyarakat Buleleng. Perayaan HUT Kota Singaraja tidak hanya menjadi momen peringatan sejarah, tetapi juga ajang membangkitkan kembali semangat cinta budaya lokal.
(MC Kab. Buleleng/Mdy)