Banjarbaru, IndoPublik - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyiapkan empat program prioritas yang akan dilaksanakan sepanjang Tahun Anggaran 2025. Keempat program tersebut meliputi pengelolaan Assessment Center, promosi ASN, pengadaan ASN, dan pemberian penghargaan kepada ASN.
Kepala BKD Kalsel, Dinansyah, menjelaskanpengelolaan Assessment Center merupakan langkah awal dalam melaksanakan manajemen talenta ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel.
"Pengelolaan Assessment Center merupakan langkah awal kami dalam melaksanakan manajemen talenta ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel," ujar Dinansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/1/2025).
Terkait dengan manajemen talenta ini, Dinansyah mengungkapkan bahwa pada 2025 pihaknya akan melaksanakan Assessment secara massal bagi ASN di lingkungan Pemprov Kalsel dengan menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT) yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). "Kami akan melaksanakan Assessment secara massal untuk 3.000 ASN menggunakan metode CAT BKN," tambahnya.
Selain itu, BKD Kalsel juga akan bekerjasama dengan lembaga penilai untuk melaksanakan Assessment bagi 100 ASN. "Selanjutnya, kami juga akan melakukan penilaian oleh tim BKD terhadap 40 ASN, yang merupakan arahan dari pimpinan. Dengan adanya Assessment Center, diharapkan dapat mempermudah efisiensi penggunaan anggaran," jelas Dinansyah.
Pada tahun 2025, BKD Kalsel juga akan mengupayakan untuk kembali mengadakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK), sesuai dengan arahan Kementerian PAN-RB. "Pada 2025, tidak akan ada lagi pegawai non-ASN. Yang ada hanya ASN dengan dua kategori, yaitu PNS dan PPPK," ungkapnya.
Selain itu, BKD Kalsel juga akan kembali mengadakan Anugerah ASN Award sebagai bentuk apresiasi bagi ASN yang telah berinovasi dan berkinerja baik di lingkungan Pemprov Kalsel. "Seperti pada 2024, ada empat kategori yang akan dimasukkan dalam Anugerah ASN, di antaranya Jabatan Administrator terbaik, Jabatan Pengawas terbaik, Best Employee untuk pejabat fungsional atau pelaksana umum, dan kategori guru terbaik. Penilaian dilakukan oleh akademisi, Sekda Provinsi Kalsel, dan Kepala BKD Kalsel," jelas Dinansyah.
Dinansyah berkomitmen untuk memaksimalkan pelaksanaan program-program prioritas ini agar lebih baik dari tahun sebelumnya. "Di 2025, kami akan meningkatkan lagi program-program ini, karena tidak menutup kemungkinan akan ada inovasi baru, salah satunya adalah implementasi Sistem Informasi Pelayanan Satu Pintu Kepegawaian (SIPATUK),"tambahnya.(MC Kalsel/Jml/YIN/Eyv)
