- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 10 Januari 2025 | 14:36 WIB
: Kepala BPS Jatim, Zulkipli. Sumber foto : BPS Jatim._ Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 10 Januari 2025 | 05:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 101
Surabaya, InfoPublik - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, negara Tiongkok masih menyandang status sebagai negara asal barang impor nonmigas yang masuk Jawa Timur dan yang terbesar selama November 2024 baik di antara negara-negara Asia maupun dunia.
"Tiongkok adalah negara dengan peranan terbesar dengan angka 39,61 persen. Kemudian negara berikutnya disusul Amerika Serikat dan Brazil yang memberikan kontribusi pada impor nonmigas masing-masing sebesar 5,28 dan 4,83 persen,"kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli melalui Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Jatim yang dikutip Kamis (9/1/2025).
Nilai impor nonmigas dari Tiongkok pada November 2024,katanya, mencapai nilai sebesar 776,53 juta Dolar AS, diikuti Amerika Serikat sebesar 103,45 juta Dolar AS serta Brazil sebesar 94,70 juta Dolar AS.
"Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditas nonmigas ke Jawa Timur selama November 2024 yang mencapai 257,46 juta Dolar AS, nilai ini mengalami penurunan sebesar 12,70 persen dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.
Di kawasan ASEAN, Zulkipli menyebutkan Thailand menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan nilai 72,03 juta Dolar AS atau sebesar 3,67 persen dari total impor nonmigas. Selanjutnya diikuti Malaysia dengan nilai 48,17 juta Dolar AS dengan peranan sebesar 2,46 pesen.
"Sementara itu nilai impor nonmigas yang berasal dari kelompok negara Uni Eropa bulan November 2024 sebesar 90,22 juta Dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 12,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya,"jelasnya.
Ia menkankan nilai impor nonmigas terbesar dari kawasan ini berasal dari Belanda yaitu sebesar 23,84 juta Dolar AS atau dengan peranan sebesar 1,22 persen. Selanjutnya diikuti impor dari Jerman dengan nilai sebesar 22,69 juta Dolar AS atau dengan berkontribusi sebesar 1,16 persen.
"Secara kumulatif selama Januari-November 2024, nilai impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar 2.758,81 juta Dolar AS dan utamanya berasal dari Thailand dengan nilai sebesar 884,61 juta Dolar AS. Sedangkan nilai impor nonmigas dari kawasan UniEropa sebesar 1.062,13 juta Dolar AS dan utamanya berasal dari Jerman sebesar 347,06 juta Dolar AS,"tuturnya.
Terkait nilai impor menurut golongan penggunaan barang, dirinya mengungkapkan selama November 2024, impor Jawa Timur masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai sebesar 1,91 miliar Dollar AS.
"Golongan ini memberikan kontribusi sebesar 77,96 persen terhadap total nilai impor Jawa Timur. Impor golongan barang konsumsi merupakan golongan barang paling mendominasi pada urutan berikutnya, dengan nilai impor sebesar 351,85 juta Dolar AS atau dengan peranan sebesar 14,33 persen,"tambahnya.
Golongan barang modal merupakan kelompok impor terkecil dengan peranan sebesar 7,71 persen atau dengan nilai sebesar 189,41 juta Dolar AS.
"Sementara itu, penurunan persentase nilai impor tertinggi terjadi pada komoditas Hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya yang turun dari 139,68 juta Dolar AS menjadi 45,51 juta Dolar AS atau turun sebesar 67,42 persen,"tambahnya.(MC Jatim/ida-vin/eyv)