- Oleh MC KAB BULELENG
- Jumat, 10 Januari 2025 | 18:38 WIB
: High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di Ruang Pontive Center Kantor Wali Kota | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 10 Januari 2025 | 06:04 WIB - Redaktur: Untung S - 88
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhasil mengendalikan angka inflasi pada 2024 dengan mencatatkan angka year-on-year (YoY) sebesar 1,58 persen. Angka itu menunjukkan penurunan 0,51 persen dibandingkan 2023, yang tercatat sebesar 2,09 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras menjaga inflasi tetap terkendali di Kota Pontianak.
“Kami menggelar evaluasi terkait pengendalian inflasi di 2024, dan alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, kami berhasil mengendalikan inflasi di Kota Pontianak,” ujar Edi Suryanto usai memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di Ruang Pontive Center Kantor Wali Kota, Kamis (9/1/2025).
Meski angka inflasi 2024 sudah berhasil dikendalikan, Edi Suryanto menegaskan bahwa Pemkot Pontianak tetap fokus menjaga kestabilan harga pada 2025. Beberapa momen besar yang perlu diperhatikan, seperti Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Bulan Ramadan, Hari Raya Idulfitri, dan Iduladha, serta libur panjang yang akan datang, diprediksi dapat memengaruhi angka inflasi.
“Momentum-momentum tersebut datang berturut-turut, dengan jarak antar event sekitar sebulan. Hal ini memerlukan persiapan matang dari kita semua,” jelas Edi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, beberapa komoditas penting, seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur ayam, mengalami kenaikan harga. Edi menjelaskan bahwa Kota Pontianak bukan merupakan kota produsen dari barang-barang tersebut, sehingga perlu adanya pengawasan distribusi dan peningkatan kerja sama antar daerah untuk menghindari kelangkaan stok.
“Kami sudah melakukan evaluasi terkait kerja sama antar daerah. Kami juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memastikan kelancaran distribusi dan menjaga kestabilan harga barang di Kota Pontianak,” tegas Edi.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemkot Pontianak juga melaksanakan berbagai upaya. Salah satunya adalah melalui percepatan belanja pemerintah dan memastikan tidak ada penambahan angka pengangguran terbuka. Pemkot juga berencana untuk menggelar pelatihan dan program peningkatan kompetensi agar dapat menurunkan tingkat pengangguran di Kota Pontianak.
“Selain itu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan program Bantuan Pangan, Operasi Pasar Murah, dan berbagai inisiatif lain untuk mengurangi kemiskinan,” tambah Edi.
Edi menekankan bahwa pemkot berupaya untuk memastikan penghasilan masyarakat bertambah, sambil menjaga kestabilan harga barang yang diperlukan sehari-hari.(kominfo/prokopim/Rezqy Septy Yoza)