- Oleh MC KAB BULELENG
- Kamis, 9 Januari 2025 | 19:36 WIB
:
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 8 Januari 2025 | 17:56 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 96
Buleleng, InfoPublik – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng terus berupaya meningkatkan kualitas sektor pariwisata melalui program Gerakan Wisata Bersih dan Hijau.
Sebagai langkah awal, penanaman pohon dilakukan di Pura Bukit Batu Kursi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Program ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Pemerintah Desa, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), pengelola pura, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
"Kami tidak hanya sekadar menanam pohon atau membersihkan sampah, tetapi memastikan pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi wisatawan dan umat Hindu yang beribadah di sini," kata Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, melalui keterangan pers yang diterima pada Rabu (8/1/2025).
Jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan kontur tanah agar dapat tumbuh optimal. Di Pura Bukit Batu Kursi, Dinas Pariwisata bersama LPHD dan Pokdarwis memilih pohon beringin karena daya tahan tinggi di tanah keras, memiliki akar kuat yang mampu mencegah erosi, dan menyediakan tempat berteduh bagi pengunjung dan umat Hindu yang beribadah.
Selain itu program penghijauan juga menyasar Bukit Udeng-Udengan dan beberapa lahan lainnya yang masih minim pepohonan.
"Kami memastikan lahan yang akan ditanami telah melalui proses perawatan, termasuk pengisian sekam dan kompos sebelum pohon ditanam," jelasnya.
Agar pohon dapat tumbuh dengan baik, sistem irigasi tetes telah dipasang di sepanjang jalur tanam dengan sumber air dari Pura Pemuteran. Ditargetkan, sistem irigasi ini rampung pada Maret 2025.
Selain itu, Dispar Buleleng juga bekerja sama dengan Undiksha Singaraja untuk merancang saluran air dari sumber lain yang berada 1 km barat daya Pura Bukit Batu Kursi.
"Kami bersama mahasiswa pencinta alam (Mapala) sedang membuat gambar dan RAB agar sumber air tersebut bisa dialirkan," tambahnya.
Selain penghijauan, gerakan Wisata Bersih dan Hijau juga akan menyasar pembersihan sampah plastik di jalur puncak Desa Wanagiri atau Puncak Monkey Forest Wanagiri.
Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak, seperti: Pemerintah Desa Pancasari, Desa Wanagiri, para pedagang di kawasan wisata, dan kelompok masyarakat yang peduli lingkungan.
"Tujuannya adalah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Wisata yang bersih dan sehat akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan," jelas Dody.
Dinas Pariwisata Buleleng terus mengajak pengelola destinasi wisata (DTW) dan desa wisata untuk berperan aktif dalam mewujudkan wisata yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.
"Kami punya potensi wisata yang luar biasa. Tahun 2024, jumlah wisatawan ke Buleleng mencapai lebih dari 600 ribu orang. Dengan gerakan Wisata Bersih dan Hijau, kami optimis jumlah ini akan meningkat lebih tinggi tahun ini," pungkasnya.
(MC Kab. Buleleng/Agst)