- Oleh MC KAB BATANG
- Rabu, 8 Januari 2025 | 18:05 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Selasa, 7 Januari 2025 | 16:49 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 88
Banda Aceh, InfoPublik – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto resmi diluncurkan di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh pada Senin (6/1/2025).
Peninjauan dimulai dari TK IT Baitussalihin Ulee Kareng, lalu berlanjut ke SDN 56 Gampong Lamglumpang, SMPN 10 Lambhuk, dan SMAN 16.
"Alhamdulillah, kita lihat anak-anak sangat senang, mereka makan dengan lahap. Ini menunjukkan bahwa program ini benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal.
Pada hari pertama pelaksanaan MBG di Banda Aceh, program ini melibatkan 13 sekolah, yang terdiri dari 5 TK, 6 SD, 1 SMP, dan 1 SMA. Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui di Gampong Doy dan Lambhuk juga menjadi penerima manfaat.
"Untuk Banda Aceh, total ada sekitar 3.478 porsi makanan yang didistribusikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)," jelas Almuniza.
Ia menambahkan bahwa Pemkot Banda Aceh bersama Forkopimda, Balai POM, serta pihak sekolah akan terus mengawal program ini agar berjalan lancar dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
"Pemantauan ini sangat penting untuk memastikan pemenuhan gizi dan distribusi makanan berjalan tepat sasaran. Alhamdulillah, sejauh ini semua berjalan dengan baik," tambahnya.
Di hari pertama, makanan yang diberikan kepada anak-anak terdiri dari nasi, ayam, tumis kangkung, tempe, dan pisang. Menu ini dirancang agar memenuhi standar gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak-anak.
Pj Wali Kota juga memastikan bahwa apabila ada kendala dalam distribusi, kepala sekolah dapat langsung melaporkan ke pihak dapur agar segera ditangani.
"Jika ada keterlambatan, sekolah bisa segera melaporkan ke dapur. Ini program prioritas pemerintah, program dari Presiden Prabowo, jadi harus kita dukung sepenuhnya," tegasnya.
Saat ini, Banda Aceh telah memiliki satu dapur sehat di Lambhuk, dengan 46 pekerja yang bertugas menyiapkan makanan. Pj Wali Kota menjelaskan bahwa proses pengemasan makanan juga melibatkan ibu-ibu dari sekitar dapur sebagai bentuk kolaborasi antara pelaku usaha dan masyarakat.
"Pengemasan makanan ini dikerjakan oleh ibu-ibu di sekitar dapur. Ini adalah contoh kolaborasi yang baik antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus mengevaluasi pola distribusi dan jumlah porsi makanan, terutama menjelang peningkatan jumlah penerima manfaat pada 13 Januari dan 20 Januari.
"Jumlah distribusi makanan akan terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya program ini. Kita akan pastikan lebih banyak anak mendapatkan manfaat dari Makan Bergizi Gratis," pungkas Almuniza Kamal.