Pakar Sosiologi Unair tentang Penerapan Kembali Ujian Nasional

: Guru Besar dan Pakar Sosiologi Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Tuti Budirahayu Dra MSi.- Foto: Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 7 Januari 2025 | 03:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 96


Surabaya, InfoPublik - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana mengadakan kembali ujian nasional (UN). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, mengatakan pelaksanaan kambali UN akan menggunakan sistem evaluasi baru yang berbeda dengan UN sebelumnya. 

Guru Besar dan Pakar Sosiologi Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Tuti Budirahayu Dra MSi menyatakan perlu ada kajian menyeluruh terkait urgensi pemberlakuan kembali Ujian Nasional (UN) ini. Kajian harus pemerintah lakukan secara menyeluruh di berbagai wilayah di Indonesia dan mencakup tren hasil belajar siswa sejak 2021 hingga 2024 pascapenghapusan UN.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu juga menyebut  penerapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) secara teori terbilang efektif dalam mengukur kompetensi siswa sepanjang proses pembelajaran. Sebaliknya, UN model lama sering kali membuat siswa merasa tertekan karena penilaian dilakukan di akhir masa pendidikan.

Prof Tuti menilai  penerapan UN model lama tidak lagi efektif dan relevan sebagai alat evaluasi pendidikan nasional. Menurutnya, pendekatan tersebut lebih banyak memberikan dampak negatif. 

Ia mengatakan UN model lama merupakan bentuk kekerasan simbolik dan regimentasi yang memengaruhi siswa, guru, hingga sekolah. “Nilai ujian akhirnya bias dan subyektif. Parameter keberhasilan pendidikan adalah dengan nilai rata-rata UN yang tinggi,” tuturnya, di Surabaya, Senin(6/1/2025).

Secara tegas, Prof Tuti menyatakan tak setuju apabila UN model lama berlaku. Menurutnya, hal tersebut menjadikan peserta didik sebagai individu yang hanya untuk menuruti standar tertentu sehingga tidak tergali potensinya. Kondisi tersebut juga membuat banyak peserta didik mengandalkan bimbingan belajar untuk menguasai soal ujian secara instan daripada mendalami proses berpikir kritis. "UN model lama bahkan hampir menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah," ujarnya. 

Terkait pelaksanaan kembali UN baru nanti, Prof Tuti juga menyoroti tantangan besar terkait kurangnya pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. “Jika UN akan diadakan kembali, maka jangan lagi menggunakan cara-cara lama, dan selenggarakan UN sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada di masing-masing sekolah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Prof Tuti mengharap adanya kesiapan pemerintah, sekolah, guru, siswa, hingga orang tua. Pasalnya, perubahan kebijakan pendidikan setiap pergantian menteri kerap masih menjadi hambatan dalam membangun sistem yang kokoh. “Kelemahan kebijakan pendidikan di Indonesia, tidak ada blueprint yang cukup baik dan berdurasi lama. Padahal secara historis, Indonesia memiliki pengalaman mengelola pendidikan yang sudah cukup baik," jelasnya. 

Prof Tuti juga mengingatkan bahwa parameter keberhasilan belajar siswa bisa terukur dari berbagai dimensi, tidak hanya dari skor ujian formal saja. “Perkuat habitus belajar siswa melalui berbagai program-program literasi dan belajar di kelas yang dikembangkan oleh guru. Sehingga siswa enjoy, tanpa tekanan atau paksaan,”tambahnya. (MC jatim/ida-mad/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:47 WIB
Bank UMKM Jatim Bantu Koperasi Kareb Kembangkan Bisnis dan Kesejahteraan Karyawan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:43 WIB
Pemkot Surabaya Kuatkan Jejaring antar OPD Cegah Wabah Virus HMPV
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:42 WIB
Desember 2024, Inflasi di Jatim Sebesar 1,51 Persen
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:39 WIB
Gandeng Masyarakat, Alumnus Unair Ciptakan Solusi Pelestarian Lingkungan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:37 WIB
Google Indonesia Sampaikan Strategi Google Cloud dalam Membantu Diskominfo Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:36 WIB
Diskominfo Jatim Jajaki Kerja Sama dengan Google Indonesia
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:35 WIB
Penggurus IMM Ponorogo Periode 2024 - 2025 Dilantik