- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 8 Januari 2025 | 01:57 WIB
: Wamen Sudaryono saat kegiatan Pertanian di Banyuwangi. Foto:dok.banyuwangi
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 6 Januari 2025 | 20:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 128
Surabaya, InfoPublik - Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, mengunjungi produksi dan pengemasan beras organik Banyuwangi di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Sirtanio, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Senin (6/1/2025), Wamen Sudaryono mengapresiasi akselerasi program pertanian yang dilakukan Pemkab Banyuwangi, sehingga mendorong munculnya banyak anak muda yang tertarik berkecimpung di dunia pertanian dan berbagai sub sektornya.
"Banyuwangi merupakan daerah agraris dengan hasil pertanian yang besar. Banyuwangi juga dikenal memiliki inovasi di sektor pertanian, apalagi kini pelakunya banyak anak muda. Untuk itu kami siap mendukung program-program pertanian yang ada di Banyuwangi," katanya didampingi Bupati Ipuk Fiestiandani.
Sirtanio sendiri kini telah memasok beras organik di 18.000 supermarket di seluruh Indonesia. Beras organik Banyuwangi juga ekspor ke beberapa negara, yakni Amerika Serikat, Tiongkon, dan Italia.
Berbagai varietas beras organik itu telah didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi di Kementerian Pertanian, dan telah mendapatkan sertifikat organik dari lembaga terkait
Dalam kunjungannya itu, selain melihat langsung produksi beras organik, Sudaryono juga bertemu dengan para petani muda Banyuwangi. Sudaryono menyemangati para petani muda itu untuk terus memajukan dunia pertanian.
Ia mengaku senang banyak anak-anak muda Banyuwangi yang terjun ke dunia pertanian. Ini terlihat dengan banyaknya anak muda Banyuwangi yang masuk dalam program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian.
Terdapat sekitar 9000 anak muda Banyuwangi yang terlibat dari total 200 ribu anak muda telah tergabung dalam program tersebut. Bahkan menurut dia, Banyuwangi termasuk salah satu daerah dengan akselerasi terbaik untuk program YESS.
Dirinya menjelaskan pemerintah menargetkan untuk tak mengimpor beberapa jenis komoditas pangan pada 2025. Ada empat komoditas yang ditagetkan untuk tak impor, yakni beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi.
Untuk itu, ia berharap para petani milenial turut berperan dalam pencapaian target tersebut. Caranya, dengan terjun langsung menanam komoditas tersebut, sehingga produksi pertanian dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bupati Banyuwangi menyampaikan terima kasih kepada Wamentan karena telah mendukung dan menyemangati para petani muda di Banyuwangi. Ipuk menyatakan, pemkab siap mendukung program-program Kementan dalam memajukan dunia pertanian.
"Banyuwangi sudah memulai itu dengan program Jagoan Tani, yang merupakan program inkubasi bagi para petani muda. Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak pilihan bagi anak muda untuk mengembangkan dunia pertanian," kata Ipuk.
Ditambahkan Ipuk, Banyuwangi terus mendorong petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan budidaya secara organik.
"Hal itu sudah terbukti bahwa produk organik saat ini sangat diminati. Dari segi ekonomi, hal ini juga lebih menguntungkan. Untuk itu, kami terus mendorong para petani untuk menerapkan sistem pertanian terintegrasi,"tambahnya. (MC Jatim/ida-van)