- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 8 Januari 2025 | 21:37 WIB
: Anggota Komisi E DPRD Jatim, Jairi Irawan. Foto: pca Mc. Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 8 Januari 2025 | 02:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 194
Surabaya, InfoPublik - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Jairi Irawan, memberikan sejumlah catatan dan harapan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jatim, yang dimulai di beberapa kabupaten/kota pada Senin, (6/1/2025).
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, terutama di sekolah-sekolah, guna mendukung tumbuh kembang mereka dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Anggota DPRD Jatim itu menekankan pentingnya rantai pasokan yang kontinu dalam penyelenggaraan program tersebut.
Menurutnya, keberhasilan program makan gratis sangat bergantung pada kelancaran distribusi bahan makanan.
"Rantai pasokan yang kontinu ini memungkinkan siapa saja yang bisa diajak kerjasama dan berapa kuota yang harus disesuaikan. Itu semua harus terjaga dengan baik agar kualitas dan variasi makanan tetap terjamin," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025)
Lebih lanjut, anggota DPRD Jatim dari Dapil Tulungagung-Blitar itu mengingatkan agar kebutuhan bahan pangan tertentu, seperti telur, tidak mengganggu pasokan bahan lainnya.
"Contohnya kebutuhan telur ini berapa, jangan sampai mengganggu pasokan bahan pangan lain. Hal ini perlu diperhatikan untuk menjaga keberlanjutan dan kelancaran program," tambahnya.
Jairi juga menyoroti pentingnya kecepatan klaim bayar agar tidak membebani para pengusaha yang terlibat dalam program makan gratis ini.
"Kecepatan klaim bayar sangat penting. Jangan sampai ini membebani pengusaha. Sebaiknya ada ketepatan dalam klaim bayar agar program ini bisa terus berjalan dengan lancar dan kontinu," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga menekankan agar tampilan dan variasi makanan yang disajikan kepada anak-anak tetap menarik dan bergizi.
"Tampilan makanannya juga harus baik dan menarik, karena ini untuk anak-anak. Jika anak-anak menikmati makanan dengan tampilan yang menarik dan bergizi, mereka akan lebih semangat," jelasnya.
Jairi meyakini bahwa program makan gratis yang menyediakan makanan bergizi akan berdampak positif bagi perkembangan anak-anak.
"Makanan bergizi akan meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar. Selain itu, orang tua pun akan lebih tenang karena anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang baik," katanya.
Jairi juga menambahkan bahwa dengan program ini, Jawa Timur turut mendukung pencapaian tujuan nasional, yaitu menciptakan generasi emas 2045.
"Apalagi dengan momen-momen golden age, ini adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan gizi yang baik, sehingga kita bisa menyongsong generasi emas pada tahun 2045 dengan kekuatan yang lebih baik," tambahnya.
Jairi Irawan berharap agar program makan gratis ini bisa berjalan dengan sukses, memberikan manfaat yang nyata bagi anak-anak, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, mengatakan Program MBG nantinya bakal dilaksanakan secara bertahap.
"Jadi (Program MBG) belum semua daerah, ini bertahap," kata Aries.
Aries mengaku belum bisa menyampaikan teknis Program MBG secara detail lantaran masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
Program MBG menyasar pelajar hingga santri di instansi pendidikan dini, dasar, dan menengah atas. Selain itu juga diperuntukkan bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.
Pemerintah juga menganggarkan melalui APBN 2025 dengan alokasi Rp71 triliun, dan dilakukan secara bertahap dengan target cakupan penerima manfaat 100 persen (82,9 juta anak) hingga tahun 2029.(MC jatim/ida-pca/eyv)