Rencana Penerapan UN, Eri Cahyadi Berharap Pacu Semangat Belajar Siswa

: Wali Kota Eri Cahyadi saat bersama siswa SD di Surabaya. Foto: pemkotsurabaya


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 4 Januari 2025 | 04:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 145


Surabaya, InfoPublik - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia (RI), Abdul Mu’ti berencana mengembalikan ujian nasional (UN) sebagai sistem evaluasi pendidikan 2025. Namun, sampai saat ini Mendikdasmen, Abdul Mu’ti masih belum memastikan kapan sistem evaluasi pendidikan tersebut diterapkan.

Menanggapi soal itu, Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan adanya wacana ini justru akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Menurutnya. siswa akan memiliki daya saing untuk bisa masuk ke sekolah yang diinginkan. 

“Sebenarnya, ketika ada pembelajaran itu pasti ada UN-nya, agar kita bisa tahu nilai-nilai berapa yang dia dapat, sehingga salah satu faktor ketika dia mendapatkan nilai, ada penghargaan yang dia (siswa) dapatkan, apakah bisa bersaing masuk ke sekolah (yang diinginkan). Dan itu salah satu faktor yang mungkin bisa digunakan untuk menjadi salah satu bagian dari zonasi,” katanya, Jumat, (3/1/2025).

Justru, Eri berharap dengan adanya penerapan UN, siswa akan lebih rajin untuk belajar. Namun, kalau menggunakan zonasi, menurutnya siswa akan sedikit malas untuk belajar. Sistem zonasi tidak perlu nilai bagus untuk bisa masuk ke sekolah favorit. 

“Dengan UN ini, saya berharap anak-anak semakin gelem sinau (mau belajar). Tapi, kalau dulu UN nggak onok, wis pokoke omahe cidek sekolah dadi sinaune rodok males-males titik lah (kalau UN nggak ada, sudah pokoknya sekolahnya dekat rumah belajarnya jadi agak malas sedikit), tapi kalau dengan begini kan mereka ada rasa ingin belajar,” harapnya. 

Ia menambahkan dirinya setuju jika pemerintah pusat menerapkan UN sebagai sistem evaluasi pendidikan. Asalkan, hal tersebut bisa membangkitkan semangat belajar para siswa-siswi di Kota Surabaya ke depannya. 

“Apapun itu asalkan bisa bangkitkan semangat belajar, dan tidak meremehkan. Meskipun UN nantinya dihitung berapa persen (sebagai syarat kelulusan) tapi anak akan ada keinginan belajar. Kalau sekarang kan enggak, asalkan dekat dengan rumah bisa masuk ke sekolah, nah ini harus dihilangkan, jadi tetapi dekat dengan rumah tapi bagaimana (siswa) belajarnya juga bisa bermanfaat untuk mendapatkan nilai yang baik,”tambahnya (MC Jatim/ida-her/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Januari 2025 | 22:20 WIB
Indeks SPBE Kota Mojokerto Terus Naik, Bukti Transformasi Digital Berjalan Sukses
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Januari 2025 | 22:19 WIB
Meutya Hafid Dorong Digitalisasi Kampung Wisata Keramik Dinoyo
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Januari 2025 | 22:14 WIB
Bupati Jember Targetkan Persid Juara Liga 4 PSSI Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Januari 2025 | 22:11 WIB
Jujitsu Jatim Siapkan Atlet di Kejurnas Pacitan