- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:44 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 23 Desember 2024 | 07:34 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 101
Pekanbaru, InfoPublik - Masyarakat Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, tengah menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar. Antrean panjang kendaraan terlihat mengular hingga ke luar area SPBU, menimbulkan keresahan di kalangan warga.
Doni, warga Jalan Arifin Achmad, mengungkapkan bahwa ia harus rela mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan bio solar. Menurutnya, situasi ini sudah terjadi selama sepekan terakhir.
“Sulit mendapatkan bio solar belakangan ini. Kalau mau isi, harus antre lama di SPBU, kadang sudah antre tetap kehabisan,” kata Doni, Jumat (20/12/2024).
Heru, warga Jalan Hang Tuah, menceritakan pengalaman serupa. Setiap pagi, ia harus antre panjang di SPBU sejak pukul 6 pagi. Kondisi ini mulai terjadi dalam tiga hari terakhir.
“Kondisi seperti ini baru beberapa hari, biasanya lancar saja. Sekarang antrean panjang setiap hari,” ujarnya.
Mengatasi situasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengambil langkah dengan mengajukan permohonan tambahan kuota bio solar ke Pertamina. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan BBM di Riau, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan konsumsi.
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Zulkifli Syukur, menjelaskan bahwa usulan tambahan kuota BBM telah diajukan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau.
“Pak Pj Gubernur sudah bersurat ke Pertamina untuk meminta tambahan kuota BBM jenis bio solar sebanyak 100 ribu kiloliter. Namun, realisasinya masih menunggu persetujuan dari BPH Migas dan DPR,” kata Zulkifli.
Kelangkaan bio solar ini terjadi karena beberapa SPBU di Pekanbaru telah kehabisan kuota tahunan. Menurut Zulkifli, kuota per SPBU telah diatur agar dapat memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.
“Beberapa SPBU sudah habis kuotanya untuk tahun ini. Ada yang masih tersedia, tapi kuotanya diatur per hari untuk menjaga stok hingga akhir tahun, sehingga terjadi antrean panjang,” jelasnya.
Zulkifli menambahkan bahwa pihak Pertamina telah memberikan jaminan ketersediaan BBM di Riau hingga akhir tahun. Meski demikian, Pemprov Riau terus berupaya mempercepat realisasi tambahan kuota untuk mengurangi antrean dan memastikan pasokan tetap stabil.
Dalam kondisi ini, Zulkifli mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebih. Pemerintah berkomitmen untuk segera menuntaskan masalah ini melalui koordinasi dengan Pertamina dan BPH Migas.
“Kami minta masyarakat tetap tenang. Pemprov Riau sedang berupaya agar kebutuhan BBM dapat terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/ms)