- Oleh MC KOTA BATAM
- Kamis, 19 Desember 2024 | 11:05 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 Desember 2024 | 07:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 60
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar puncak peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (18/12/2024).
Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, organisasi perempuan, serta jajaran pejabat daerah.
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu bertujuan untuk mengenang peran besar perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa. Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan gender sebagai fondasi pembangunan yang berkeadilan.
"Hari Ibu adalah momen untuk mengenang peran agung perempuan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun kehidupan yang lebih baik untuk generasi penerus," ujar Zulkifli.
Zulkifli menyoroti perjuangan pahlawan perempuan seperti RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, dan Laksamana Malahayati yang menjadi inspirasi dan tonggak sejarah bangsa. Ia juga mengingatkan kembali pentingnya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 yang menjadi dasar ditetapkannya Hari Ibu sebagai hari nasional.
"Momentum ini adalah pengingat bahwa perempuan selalu berada di garis depan perjuangan, baik di masa pra-kemerdekaan maupun dalam membangun bangsa," tambahnya.
Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Riau, Fariza, menyebut bahwa peringatan Hari Ibu kali ini menjadi ajang untuk menghormati peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Fariza menekankan bahwa kesetaraan gender adalah kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
"Momentum ini bukan hanya perayaan, tetapi juga refleksi untuk mengingatkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dalam semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik," jelas Fariza.
Ia berharap melalui PHI, solidaritas dan dukungan antarperempuan dapat semakin meningkat, sehingga perempuan terus berdaya dan mandiri dalam mendukung Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
"Kesetaraan gender bukan hanya hak perempuan, tetapi kebutuhan untuk memastikan kemajuan bangsa. Perempuan adalah aset bangsa yang memiliki sensitivitas sosial tinggi dan peran besar dalam pembangunan," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)