- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 23 Desember 2024 | 07:34 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 23 Desember 2024 | 08:44 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 82
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan Baznas Riau resmi meluncurkan program pendidikan ulama berbasis desa. Program ini bertujuan mencetak ulama-ulama muda yang memiliki pengetahuan agama mendalam sekaligus kemampuan memimpin masyarakat desa secara holistik.
Ketua MUI Riau, Ilyas Husti, menuturkan bahwa Riau menghadapi berbagai persoalan keumatan yang perlu ditangani secara serius. Program ini menjadi langkah strategis untuk mentransfer ilmu agama kepada calon ulama di Riau.
Selama program ini, para peserta akan mendapatkan materi dari mentor yang berasal dari MUI, Baznas, dan organisasi masyarakat (ormas) yang ditunjuk oleh MUI Riau. Materi yang diajarkan mencakup dasar-dasar Al-Quran, ilmu hadis, fikih, hingga metode istinbath al-ahkam, sehingga mereka diharapkan mampu menjadi mufti di masa depan.
Ilyas berharap para ulama muda ini dapat mengembangkan ilmunya di desa masing-masing, membantu memajukan desa, baik dalam sektor keagamaan maupun sektor lainnya.
“Kami juga berharap kepala daerah di setiap wilayah mendukung program ini agar kader ulama yang dilahirkan benar-benar menjadi yang terbaik dan mampu membawa perubahan di masyarakat desa,” ujar Ilyas di Gedung Daerah Balai Serindit, Komplek Kediaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Sabtu (21/12/2024).
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, menyampaikan dukungan penuh Pemprov Riau terhadap program ini. Menurutnya, pendidikan ulama berbasis desa adalah inisiatif yang unik dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Belum ada pemerintah lain yang menggagas program seperti ini. Kami merasakan program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam bidang keagamaan,” jelas Zulkifli.
Ia juga berharap kolaborasi antara Pemprov Riau, MUI, dan Baznas dapat terus berlanjut agar manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
“Semoga program ini menjadi bagian penting dari upaya memajukan Provinsi Riau sebagai negeri Melayu yang religius dan berbudaya,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/Alw)