- Oleh MC PROV ACEH
- Kamis, 19 Desember 2024 | 10:53 WIB
: Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita.
Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 15 November 2024 | 16:26 WIB - Redaktur: Untung S - 122
Banda Aceh, InfoPublik – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, mengumumkan bahwa pada 2024, sebanyak 13.587 anak dari berbagai kelompok usia menjadi sasaran program imunisasi di daerah tersebut.
Program itu bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, Mushallin, menjelaskan bahwa imunisasi yang diberikan meliputi berbagai jenis vaksin, termasuk vaksin BCG yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) dan vaksin lainnya yang penting bagi kesehatan anak.
“Sasaran imunisasi pada tahun ini sebanyak 13.587 anak dari berbagai golongan usia. Beberapa jenis vaksin yang diberikan di antaranya BCG, DPT-HB-Hib, vaksin untuk mencegah difteri, batuk rejan, tetanus, dan Hepatitis B,” jelas Mushallin dalam rilis yang diterima Humas Pemkab Simeulue, Jumat (15/11/2024).
Mushallin merinci kelompok sasaran imunisasi tahun ini, yang mencakup anak-anak dari usia 0 hingga sembilan bulan, sebanyak 3.075 anak. Selain itu, ada 3.379 bayi di bawah usia dua tahun, 3.574 anak kelas dua sekolah dasar, dan 2.707 anak kelas lima sekolah dasar yang menjadi sasaran vaksinasi. Termasuk di dalamnya, 852 anak perempuan di kelas enam SD yang juga menerima vaksinasi.
Beberapa jenis imunisasi yang diberikan, selain BCG dan DPT-HB-Hib, adalah DPT-HB-Hib 2, DPT-HB-Hib 3, serta vaksin IPV dan MR-1, vaksin Pneumokokus (PCV), dan lainnya. Mushallin menambahkan bahwa vaksinasi ini juga bertujuan untuk mencegah infeksi penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup anak-anak di masa depan.
Meskipun program imunisasi itu telah dilaksanakan secara luas, Mushallin mengungkapkan bahwa capaian program imunisasi hingga November 2024 baru mencapai sekitar 50 persen. Ia menjelaskan bahwa masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai target imunisasi, di antaranya rendahnya pemahaman orang tua mengenai pentingnya vaksinasi.
“Masih banyak orang tua yang kurang memahami pentingnya imunisasi, padahal vaksinasi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit. Kami juga menghadapi kurangnya dukungan dari pimpinan dan tokoh masyarakat desa untuk mendorong partisipasi warga dalam kegiatan imunisasi,” ungkapnya.
Selain itu, Mushallin mengingatkan tentang risiko yang timbul akibat kurangnya imunisasi, seperti yang terjadi pada kasus campak yang ditemukan beberapa waktu lalu di Simeulue, yang disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi.
Dinkes Kabupaten Simeulue terus melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat imunisasi dan mengajak semua pihak untuk lebih aktif mendukung program ini. Mushallin berharap dengan adanya penyuluhan yang lebih intensif, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit yang bisa berakibat fatal pada anak-anak.
"Kami terus berupaya untuk menyosialisasikan pentingnya imunisasi sebagai langkah preventif untuk melindungi anak-anak dari penyakit. Kami juga berharap semua pihak mendukung program ini agar anak-anak di Simeulue dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya," tutupnya. (mc aceh/01)