- Oleh MC PROV SUMATERA BARAT
- Selasa, 5 November 2024 | 08:37 WIB
: Gubernur Sumbar sedang melihat produk UMKM.
Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Selasa, 10 September 2024 | 16:09 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 233
Sumbar, Infopublik – Hingga 2024, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar berhasil menciptakan 113 ribu entreprerneur dan women entrepreneur. Angka ini melebihi target 100 ribu entreneperneur dan women entrepreneur yang sebelumnya ditetapkan dalam program unggulan (progul) demi mewujudkan misi Sumbar Sejahtera.
Bisa dikatakan, ini merupakan salah satu pencapaian fenomenal Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy.
Mahyeldi mengungkapkan secara garis besar penjabaran dari progul Sumbar Sejahtera itu dua di antaranya adalah pengembangan unit usaha serta tata kelola koperasi modern berbasis digital dan menciptakan 100 ribu entrepreneur dan women entrepreneur. Untuk mewujudkan progul tersebut, pada 2021 hingga 2022, pihaknya lebih berfokus kepada sosialisasi konsep entrepreneur yang akan ditawarkan kepada para calon entrepreneur.
“Padahal, di pemerintahan bukan hanya entrepreneur saja yang perlu dijelaskan, tapi bagaimana menjadikan seseorang entrepreneur dengan konsep yang sangat sederhana dan aplikatif,” ungkap Mahyeldi, Selasa (10/09/2024).
Setelah dilakukan pembinaan untuk jadi entrepreneur, maka seseorang yang belum ada usaha menjadi punya usaha. Jika seandainya seseorang itu sudah ada usaha, mereka dibina dan setelah itu usahanya meningkat. “Dengan mencetak entrepreneur ini diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Gubernur Sumbar.
Melalui program 100 ribu entrepreneur lanjut dia, masyarakat jadi terbiasa untuk berinovasi, sensitif terhadap setiap peluang, serta mereka juga menjadi lebih berani dalam mengambil risiko.
“Pelatihan ini awalnya kita rancang dengan beberapa tahap, pertama mereka kita motivasi, kemudian baru penguatan soft skill seperti kemampuan membaca peluang dan kecepatan, keberanian dalam pengambilan keputusan. Kita berharap, nantinya mereka betul-betul matang tidak ragu-ragu lagi untuk mengambil keputusan,” terang Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal mengungkapkan sejak menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM pada 2023 dirinya mendorong percepatan terciptanya 100 ribu entreprenuer dan women entrepreneur.
“Di dua tahun pelaksanaan progul ini, pencapaiannya baru 14 ribu. Pada tahun ketiga, meski dengan APBD terbatas, kita dorong percepatannya dengan melibatkan lembaga ekonomi masyarakat. Agar sama-sama aktif. Misalnya dengan KORMI, anggotanya ada 29 induk organisasi. Kita dorong keterlibatannya sehingga seluruh anggotanya bergerak,” ungkap Endrizal.
Dengan dorongan yang sangat massif tersebut, maka pada akhir 2023 sudah tercipta 108 ribu entrepreneur. Bahkan, sekarang di September 2024 totalnya sudah mencapai angka 113 ribu yang berasal dari entrepreneur milienial sebanyak 75 ribu, women entrepreneur 25 ribu, mahasiswa dan SMA/SMK 25 ribu, kabupaten/kota 50 ribu. Untuk kabupaten kota ini, di kota mencapai 5.750 dan kabupaten 35 ribu. Selain itu juga libatkan remaja masjid sebanyak 9.060.
“Karena ini madani, maka remaja masjid juga ikut kita libatkan. Termasuk juga majelis taklim yang menjadi women entrepreneur,” ungkap Endrizal.
Dalam proses menciptakan entrepreneur ini, ungkap Endrizal awalnya dilakukan penjaringan calon entrepreneur, kemudian dilakukan sosialisasi. Setelah dilakukan verifikasi untuk menjadi entreprenuer baru dan entrepreneur, maka selanjutnya dilakukan bimbingan teknis (bimtek).
Bimtek meliputi pendidikan dan latihan (diklat) usaha, teknis usaha, bimtek lanjutan/magang, dan keberlanjutan usaha. “Diharapkan terwujud peningkatan mutu, packaging, marketing dan permodalan nantinya. Terkait permodalan, ada program yang dilaksanakan, yakni SIMAMAK (solusi mengatasi masalah keuangan). Untuk modal Rp100 juta ke bawah dibayar bunganya oleh pemerintah,” terangnya.
Endrizal mengungkapkan, ada 17 peluang usaha ekonomi kreatif bagi entrepreneur tersebut. Yakni permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan penerbitan dan aplikasi.
Dengan telah terciptanya 113 ribu entrepreneur ini, serapan tenaga kerja juga menunjukkan tren positif, dari sektor UMKM ini saja serapannya sudah mencapai 178.674 orang. Angka itu diyakini akan terus bergerak seiring perkembangan unit usahanya.
Target pendapatan Rp2,1 miliar per tahun
Jika perkembangannya bisa berjalan sesuai harapan, pada 2026 dan awal 2027 nanti, diharapkan 100 entrepreneur akan punya pendapatan Rp2,1 miliar per tahun. “Jadi targetnya jelas 100 entrepreneur memiliki total pendapatan Rp2,1 miliar setahun pada tahun 2026 atau awal tahun 2027. Jadi tahapan dan targetnya jelas ya, itu yang sekarang terus kita kawal,” terang Endrizal.
Terkait evaluasi keberhasilan 113 ribu entrepreneur ini, Endrizal mengungkapkan, pihaknya pada November hingga Desember 2024 nanti melakukan survey. Menurutnya, survey ini sangat penting untuk mengukur keberhasilan dari progul ini.
“Perlu itu kita evaluasi. Kita lakukan survey November dan Desember 2024 ini. Hasilnya sangat penting untuk jadi bahan evaluasi,” pungkasnya. (adp/hm/Diskominfotik Sumbar)