TPID Tidore Gencarkan Pasar Murah untuk Kendalikan Inflasi di Tengah Kenaikan Harga Cabai

: Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husaen didampingi Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam mengikuti Rakor Inflasi Daerah Mingguan. Foto: M Rizky Ibrahim/MC Tidore


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 10 September 2024 | 15:13 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 183


Tidore, InfoPublik - Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah potensi kenaikan inflasi.

Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan secara intens mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah mingguan yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud.

Rakor ini diikuti oleh seluruh kepala daerah di Indonesia, termasuk Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tidore, Taher Husaen.

Dalam rakor tersebut, Restuardy Daud mengungkapkan bahwa inflasi nasional pada bulan Agustus 2024 tercatat di angka 2,12 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y), yang masih berada dalam target 2,5 persen plus minus 1 persen.

Meski inflasi nasional relatif stabil, dia menegaskan pentingnya perhatian kepala daerah terhadap wilayah yang mengalami kenaikan harga komoditas, terutama pangan.

Usai mengikuti Rakor, Taher Husaen menyampaikan bahwa inflasi di Kota Tidore Kepulauan masih dalam kondisi stabil.

“Untuk Kota Tidore, hingga minggu pertama bulan September ini, harga bahan pokok seperti bawang, rica, tomat (Barito) masih stabil. Namun, terdapat kenaikan pada harga cabai rawit dari Rp80.000 menjadi Rp90.000 per kilogram, yang merupakan kenaikan harga secara nasional,” jelas Taher.

Untuk mengantisipasi inflasi lebih lanjut, TPID Kota Tidore Kepulauan telah menggencarkan pasar murah di delapan kecamatan. Langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan lonjakan harga di pasar.

“Kami selalu intens mengecek perkembangan harga di setiap pasar di Kota Tidore Kepulauan. TPID juga menggelar pasar murah di setiap kecamatan serta pada event-event yang diadakan di Kota Tidore, baik di kelurahan maupun desa,” ujar Taher.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan bahwa deflasi pada Agustus 2024 disebabkan oleh komponen harga bergejolak, dengan penurunan harga pada bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras yang memberikan kontribusi besar terhadap deflasi.

Namun, di beberapa daerah, kenaikan harga masih terjadi, seperti di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan Kabupaten Paniai di luar Jawa.

Dengan berbagai langkah yang diambil oleh TPID Kota Tidore Kepulauan, seperti pasar murah dan pemantauan harga secara intensif, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan harga komoditas tetap stabil, sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani oleh kenaikan harga, terutama pada komoditas pangan. (Uyun/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 9 Oktober 2024 | 11:09 WIB
Desa Oba di Tidore Kepulauan Raih Juara 1 Nasional Desa Teladan PKAD
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 09:57 WIB
Kemenkumham Maluku Utara Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik Menuju WBK