- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 10 September 2024 | 23:37 WIB - Redaktur: Elvira - 4K
Lumajang, InfoPublik - Sebagai bagian dari upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat sejak dini, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi Program "Beli Nasi" (Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini).
Acara tersebut dilaksanakan di MTS Pondok Pesantren Nurut Thullab Desa Kalisemut Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (9/9/2024). Program tersebut ditujukan untuk memberikan edukasi kebencanaan kepada anak-anak, terutama santri, guna membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi potensi bencana.
Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang, Amni Najmi, menyampaikan bahwa program ini penting untuk membangun budaya sadar bencana di kalangan santri.
"Melalui Program Beli Nasi, kami berharap anak-anak dapat memahami lebih dalam tentang lingkungan sekitar dan risiko bencana yang mungkin terjadi. Mereka juga diharapkan mampu menyebarkan informasi kewaspadaan kepada keluarga dan masyarakat sekitar," ujar Amni.
Program tersebut tidak hanya berfokus pada mitigasi bencana alam, tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia dengan alam serta lingkungan hidup, termasuk pencemaran, pelestarian alam, dan transportasi. Sosialisasi tersebut dinilai sangat relevan bagi daerah-daerah yang memiliki risiko bencana tinggi, seperti Kabupaten Lumajang, yang berada di sekitar wilayah Gunung Semeru.
Lebih lanjut, Amni menjelaskan bahwa keterlibatan santri dalam program ini diharapkan dapat membentuk komunitas "Santri Siaga Bencana". Dengan bekal pengetahuan yang mereka peroleh, para santri diharapkan mampu menjadi agen perubahan, menyebarkan pengetahuan mengenai mitigasi bencana ke masyarakat luas.
"Ini adalah langkah strategis untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana, dengan melibatkan santri sebagai ujung tombak dalam menyebarkan literasi kebencanaan," tambahnya.
Dengan program tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang berharap dapat menanamkan budaya siaga bencana sejak dini, serta membangun generasi yang tangguh dalam menghadapi bencana, khususnya di lingkungan pondok pesantren. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sistem mitigasi bencana di wilayah yang rentan. (MC Kab. Lumajang/BPBD-lmj/An-m)
Ranupani, Permata Wisata Lumajang yang Masuk Tiga Besar Desa Wisata