- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 25 November 2024 | 19:42 WIB
: Suasana rakor pengendalian inflasi tahun 2024 yang diikuti secara virtual di ruang rapat Wali Kota Tidore Kepulauan, Rabu (13/3/2024)
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 13 Maret 2024 | 15:10 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 670
Tidore, InfoPublik – Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Kota Tidore Kepulauan, Abdul Hakim Adjam bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengikuti Rapat Koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Irjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir itu diikuti secara virtual di ruang rapat Wali Kota Tidore Kepulauan, Rabu (13/3/2024).
Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir dalam arahannya menyampaikan, rakor yang pertama pada bulan Ramadan ini agar seluruh stakeholder terus berusaha keras agar dapat mengatasi permasalahan harga dan distribusi bahan-bahan pokok penting.
Tomsi juga membeberkan kondisi inflasi provinsi dan kabupaten/kota pada bulan Februari 2024. Inflasi per provinsi secara tahunan (year-on-year/yoy) tertinggi berada di Papua Selatan 4,61 persen, Gorontalo 3,73 persen, Papua Tengah 3,72 persen.
Selanjutnya adalah Bengkulu 3,68 persen, Papua Barat 3,61 persen, Sulut 3,55 persen, Sulawesi Tengah 3,37 persen, Sumatera Barat 3,32 persen, Kalimantan Timur 3,28 persen dan Lampung 3,28 persen.
Sedangkan inflasi yang terendah di Sumatera Utara 2,50 persen, Kalimantan Tengah 2,46 persen, Kalimantan Utara 2,33 persen, Aceh 2,33 persen.
Kemudian, Kalimantan Selatan 2,27 persen, Sulawesi Barat 2,22 persen, DKI Jakarta 2,21 persen, Papua 2,02 persen, Bangka Belitung 1,86 persen, dan Papua Barat Daya 1,81 persen.
“Selain daripada sepuluh tertinggi juga masih banyak provinsi dan kabupaten/kota yang inflasinya di atas rata-rata nasional. Kami berharap bisa menjadi perhatian semua pihak,” ujar Tomsi.
Sementara itu, Deputi Bidang Stastistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini menyampaikan, berdasarkan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu ke-1 Maret 2024 pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 2021-2024 (month-to-month/mtm) pada Februari 2024 kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,00 persen dan menyumbang andil inflasi sebesar 0,29 persen yang merupakan andil terbesar dibandingkan kelompok lainnya.
“Komoditas yang paling dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng,” urainya.
“Adapun beberapa komoditas lainnya seperti bawang merah, tomat dan cabai rawit menyumbang andil deflasi,” sambung dia.
Pudji menambahkan, beras menjadi penyumbang andil inflasi terbesar baik secara bulanan maupun tahunan.
Dia menyebut, untuk komoditas beras berangsur mulai terkendali dengan masuknya masa panen di beberapa sentral produksi.
“Pada minggu pertama Maret, jumlah kabupaten/kota yamg mengalami kenaikan harga beras semakin berkurang,” katanya.
Usai mengikuti rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Abdul Hakim Adjam mengatakan, secara nasional ada beberapa komoditas pangan yang naik, misalnya beras dan cabai rawit.
Oleh karena itu, pihak Kemendagri meminta kepada kepala daerah untuk terus memantau terkait hal tersebut serta diharapkan untuk memberikan perhatian terhadap gerakan menanam. (MC Tidore)