Inovasi Cegah Stunting, Warga Ohoi Dunwahan Apresiasi Rumah Singgah Hanarun

Langgur, InfoPublik - Stunting atau tengkes masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang tengah serius dikerjakan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra). 

Tercatat prevalensi stunting di Malra tahun 2023 sebesar 16,05 persen dan tahun ini diharapkan bisa ditekan agar target nasional sebesar 14 persen bisa tercapat. 

Salah satu inovasi  percepatan penurunan stunting yang dikembangkan adalah rumah singgah hanarun (RSH) di Ohoi (desa) Dunwahan.

Penjabat Kepala Ohoi Dunwahan, Darwin Lefteuw, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkab Maluku Tenggara melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kolser yang membangun rumah singgah hanarun di Ohoi Dunwahan.

“Saya mewakili masyarakat Ohoi Dunwahan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada bapak penjabat bupati bersama jajaran yang telah launching rumah singgah Hanarun," ungkap Lefteuw di Ohoi Dunwahan, Sabtu (9/3/2024).

Selain bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang difungsikan bersama dengan RSH, Lefteuw juga mengapresiasi kinerja Pemda Malra lantaran masyarakat Dunwahan telah menikmati air PDAM dengan lancar.

Dia mengakui, ada beberapa bangunan rumah yang belum tersambung air PDAM, namun sebagai penjabat kepala ohoi, dirinya optimis bisa mengatasi persoalan tersebut melalui pengelolaan dana ohoi.

“Selain air PDAM, ada pula beberapa rumah yang belum tersambung aliran listrik PLN. Kami mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah untuk bersama kami mengatasi masalah tersebut," pintanya.

Dia menambahkan, pihaknya telah menyediakan anggaran sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka penanganan stunting di ohoi Dunwahan.

Sementara itu, seorang warga Ohoi Dunwahan, Windi Jamlean, mengaku senang dan bahagia karena anaknya yang stunting bersama teman-teman mendapat bantuan susu, risoles isi daging ayam dan sayur serta biskuat dari Pemkab Malra.

“Puji syukur Alhamdulilah, terima kasih kepada bapak penjabat bupati dan jajaran yang telah membantu kami warga Dunwahan dalam upaya penanganan stunting,” ungkap Jamlean. (MC Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)