Kurangi Ketergantungan pada Beras, Pj Bupati Malra Beberkan Strategi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

: Pj Bupati Malra, Jasmono bersama Direktur Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, meluncurkan program Enbal @l-kalori dan sosialisasi menu B2SA di Landmark Kota Langgur, Jumat (8/3/2024). Foto : Rikhard


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 9 Maret 2024 | 11:22 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 175


Langgur, InfoPublik – Penganekaragaman konsumsi pangan penting untuk dijalankan sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada komoditas bahan kebutuhan pokok tertentu terutama beras.  

Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara (Malra), Jasmono mengatakan, pemerintah daerah berencana membatasi konsumsi beras daerah. Salah satu alasannya adalah mengerem masuknya beras dari luar daerah yang terus melonjak.

“Persoalan penganekaragaman pangan menuju kemandirian pangan dan kedaulatan pangan masih merupakan isu yang paling kritis,” ujarnya saat meluncurkan program Enbal @l-kalori dan sosialisasi menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Landmark Kota Langgur, Jumat (8/3/2024).

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal.

Jasmono mengungkapkan, konsumsi beras daerah Maluku Tenggara per kapita per tahun masih lebih rendah dibanding konsumsi beras per kapita per tahun secara nasional.

Di mana, konsumsi beras di daerah Maluku Tenggara mencapai 74,8 Kg per kapita per tahun. Sedangkan secara nasional adalah 88,9 Kg per kapita per tahun.

Selanjutnya langkah aksi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan menuju kemandirian dan kedaulatan pangan dilaksanakan dengan Aksi Pengembangan Pangan Pokok Lokal dan Penganekaragamannya.

Hal ini diperkuat dengan penerbitan Keputusan Bupati Maluku Tenggara Nomor 796 Tahun 2023 tentang Penetapan Jenis Pangan Lokal Sebagai Cadangan Daerah di Kabupaten Maluku Tenggara.

Selain itu, Keputusan Bupati Maluku Tenggara  Nomor 1018 Tahun 2023 Tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal Kabupaten Maluku Tenggara.

Kemudian, Surat Edaran Bupati Maluku Tenggara Nomor : 521.1/3694/setda/2023 Tentang Konsumsi Pangan Lokal Sebagai Implementasi Cadangan Pangan Daerah dan Instruksi Bupati Maluku Tenggara Nomor : 520/3795 Tentang Gerakan Menanam Pangan Lokal.

Jasmono menambahkan, strategi yang dilakukan adalah peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan lokal dengan mempermudah keterjangkauan masyarakat dalam mengakses pangan serta Implementasi menu pangan B2SA sebagai aksi diversikasi pangan dan gizi bagi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan cerdas.

Menurut Jasmono, aksi Advokasi dan promosi kepada masyarakat harus aktif digelar untuk mewujudkan budaya konsumsi pangan masyarakat berbasis pangan lokal B2SA guna mendukung hidup sehat, aktif dan produktif.

Motivasi dan dorongan serta insentif bagi masyarakat untuk penyediaan produk pangan yang berbasis sumberdaya lokal salah satunya adalah inovasi enbal @L_Kalori dan aneka produk enbal Lainnya.

“Saya ingin menekankan bahwa percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal harus selalu didorong dan ini adalah merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha maupun segenap elemen masyarakat,” ujar Jasmono.

Dia melanjutkan, pemerintah daerah ingin berperan sebagai regulator, fasilitator, motivator dan dinamisator.

Kemudian, perguruan tinggi dan dunia usaha memberikan dukungan produksi dan modal, di samping menawarkan inovasi dan teknologi pangan yang dibutuhkan.

Sedangkan masyarakat harus mampu berperan secara aktif dalam menyukseskan program yang digulirkan pemerintah untuk memproduksi dan mengolah serta memasarkan pangan lokal yang ada.

Jasmono menambahkan, upaya-upaya penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui pengolahan enbal dan umbi-umbian lainnya serta tepung-tepungan pangan lokal.

Selain itu, sambung dia, pemanfaatan lahan pekarangan serta peningkatan kualitas gizi dan keamanan konsumsi pangan hendaknya terus dikembangkan agar masyarakat semakin paham tujuan dari diversifikasi, ketersediaan dan keterjangkauan pangan dan secara sadar mengubah budaya dan pola konsumsi pangannnya agar memenuhi pola pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Pada akhirnya, ungkap Jasmono, ketergantungan kepada salah satu sumber pangan saja (seperti beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat) dapat dihindari.

Usaha di bidang olahan pangan berbasis sumber daya lokal sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat tren masyarakat ke depan akan membutuhkan makanan yang sehat.

Tentu saja hal ini harus pula didukung melalui inovasi produk yang terus berkembang, baik dalam cita rasa maupun tampilan.

Selain itu, diperlukan promosi dan pencitraan yang terus menerus bahwa pangan lokal sangat sehat untuk dikonsumsi yang diikuti dengan strategi pemasaran yang jitu dan ketersediaan bahan baku yang terjamin keberlanjutannya. (MC Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 11 Maret 2024 | 08:31 WIB
Buka Musrenbang RKPD, Pj Bupati Malra Soroti Kinerja Pelaporan hingga Pelayanan Publik
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 10 Maret 2024 | 13:33 WIB
Inovasi Cegah Stunting, Warga Ohoi Dunwahan Apresiasi Rumah Singgah Hanarun
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 11 Maret 2024 | 07:34 WIB
21 Anak Stunting dan Bumil di Ohoi Dunwahan Terima Bantuan Pemkab Malra
  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Minggu, 10 Maret 2024 | 07:12 WIB
Meugang Puasa Ramadan, Kios Pangan Murah Jual Daging dengan Harga Miring
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 9 Maret 2024 | 18:36 WIB
Inovasi Rumah Singgah Hanarun Bantu Percepat Penurunan Stunting di Malra
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 10 Maret 2024 | 07:36 WIB
Lanud Dominicus Dumatubun Langgur Gelar Tes Samapta Bagi 33 Calon Prajurit TNI
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 9 Maret 2024 | 14:51 WIB
Maluku Tenggara jadi Modeling Budi Daya Rumput Laut 2024