- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Senin, 11 Maret 2024 | 08:31 WIB
: Prosesi Penandatanganan Komitmen Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Malra terhadap pelaksanaan Pembangunan Modeling Budidaya Rumput Laut di Yogyakarta, Rabu (6/3/2024)
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 9 Maret 2024 | 14:51 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 421
Langgur, InfoPublik - Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) ditetapkan sebagai modeling budi daya rumput laut tahun 2024. Hal ini dalam rangka mendorong pelaksanaan pembangunan perikanan berbasis ekonomi biru, yaitu pengembangan perikanan budi daya berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan rumput laut.
Prosesi Penandatanganan Komitmen Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Malra terhadap pelaksanaan Pembangunan Modeling Budidaya Rumput Laut digelar bersamaan Rapat Kerja Teknis Terpadu (Rakernis) lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2024 di Ballroom Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu (6/3/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Malra, Jasmono, mengikuti rapat koordinasi teknis (Rakernis) dan menandatangani komitmen dukungan terhadap program prioritas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP tersebut.
Menurut Jasmono, penetapan Malra sebagai modeling budi daya rumput laut memberikan peluang pelaksanaan pembangunan perikanan berbasis ekonomi biru, yaitu pengembangan perikanan budi daya berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan rumput laut.
Jasmono menyampaikan, pelaksanaan modeling budi daya rumput laut tersebut untuk meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing pembudidaya rumput laut dalam memanfaatkan potensi kawasan perikanan budidaya dalam suatu hamparan perairan seluas 100 hektar.
"Jadi akan dikelola secara bersama-sama di bawah satu lembaga pengelola dengan melibatkan minimal 60 orang pembudidaya rumput laut," ucapnya.
Selanjutnya, tujuan dari dilaksanakannya modeling budi daya rumput laut adalah untuk meningkatkan produksi perikanan budi daya khususnya komoditi rumput laut dengan target produksi 30 ton per hektare per siklus tanam.
"Kita bicara bukan hanya penangkapan, hasil laut dan sebagainya tapi juga mengelola ruang laut. Kemudian bagaimana mengembangkan budidaya, melalui model-model berbasis kawasan. Kemudian bagaimana masyarakat pesisir menjadi masyarakat produktif," tutup dia.
Untuk diketahui, untuk wilayah timur Indonesia hanya Malra dan Rote Ndao yang ditetapkan sebagai lokasi modeling budi daya rumput laut tahun 2024. (MC Malra/Adolof Labetubun)