- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Minggu, 17 November 2024 | 16:25 WIB
: Departemen Good Mining Practice (GMP) PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menggelar rangkaian Bimtek
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 5 Maret 2024 | 23:52 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 193
Halmahera Utara, InfoPublik – Bimbingan teknis (Bimtek) penting dilakukan oleh perusahaan pertambangan sebagai upaya untuk konsisten menerapkan kaidah-kaidah pertambangan yang baik dalam operasional perusahaan.
Seperti yang dilakukan Departemen Good Mining Practice (GMP) PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang menggelar rangkaian Bimtek dalam rangka memberikan penguatan kepada departemen-departemen terkait.
Hal ini sekaligus persiapan GMP Award berlanjut dengan mengundang salah satu narasumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tiyas Nurchayani selaku Koordinator Konservasi Mineral Ditjen Minerba, Senin (4/3/2024).
Saat pembukaan, kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan departemen NHM kemudian kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bersama working group Konservasi Mineral yang terdiri dari pimpinan departemen terkait seperti Departemen Geology, Ore Treatment, Technical Service, TSF & Water Management dan Exploration.
GM Production & Planning NHM, Kiki Kosmara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran narasumber dari Kementerian ESDM di site Gosowong dan apresiasi atas kehadiran para pimpinan/PIC NHM di Bimtek ini.
Kiki berharap peserta yang hadir di Bimtek Konservasi Mineral mendapatkan banyak pengetahuan baru dan bisa diimplementasikan langsung di area kerja masing-masing.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada 4 dan 5 Maret 2024 dan peserta pun antusias mengikuti presentasi yang disampaikan oleh nara sumber.
Beberapa highlight presentasi seperti Recovery Penambangan (RT), Recovery Pengolahan, Mineral Kadar Rendah (MKR), Mineral Ikutan (MI), Cadangan Marginal (CM), Cadangan Tidak Tertambang (CTT) dan Sisa Hasil Pengolahan dan/atau Pemurnian.
Dalam arahan pembukaan, Tiyas Nurchayani menguraikan bahwa konservasi sumber daya mineral adalah upaya yang dilakukan dalam rangka optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan dan pendataan sumberdaya mineral secara terukur, efisien, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ruang lingkup konservasi mineral meliputi upaya perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pemanfaatan dan pendataan untuk keseluruhan objek-objek konservasi mineral.
Sementara itu, di sela-sela penyampaian presentasi, nara sumber langsung berinteraksi dan berdiskusi dengan anggota working group Konservasi Mineral yang hadir sehingga kegiatan ini lebih dinamis dan peserta secara langsung dapat melakukan evaluasi dalam proses operasional yang selama ini berjalan.
Manajer Departemen GMP, Arifin Amiruddin, menyampaikan bahwa tim working group terdiri dari para profesional di NHM dengan spesifikasi keilmuan dan ruang lingkup pekerjaan yang sesuai dengan aspek Konservasi Mineral.
“Dalam waktu dekat ini, akan ada kegiatan supervisi di Jakarta setelah tim working group menyiapkan semua data dan dokumen yang diminta berpedoman dari acara GMP Award tahun lalu, sehingga tim ESDM menilai kesesuaiannya,” tambah Arifin. (MC Tidore/man)