Sebanyak 51 Orang Ikuti Sensus Burung Air Asia di Danau Limboto

Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Sensus burung air Asia atau Asian Waterbird Census (AWC) 2024 yang dilaksanakan Perkumpulan Biodoversitas Gorontalo (BIOTA) diiikuti oleh 51 orang peserta.

Peserta ini berasal dari lembaga swadaya masyarakat, dosen, mahasiswa, dan warga. Mereka secara berkelompok melakukan penghitungan burung air yang ditemukan di Danau Limboto.

“Kami terbagi atas 4 kelompok yang masing-masing kelompok melakukan penghitungan burung di sekitar Danau Limboto termasuk persawahan samping danau,” Istiana Lamusu salah seorang mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, Senin (12/2/2024).

Istiana Lamusu mengaku sangat senang menghitung burung-burung air di kawasan lahan basar ini, mereka mendapat tugas yang berbeda, ada yang melakukan identifikasi dengan menggunakan teropong, buku panduan dan ada yang bertugas mencatat dalam lembar yang telah dibagikan sebelumnya.

“Ini pengalaman kedua kali kami melakukan pengamatan burung di danau Limboto, kegiatan ini sangat menyenangkan,” kata Istiana Lamusu.

Istiana menjelaskan dalam penugasan penghitungan burung air ini mendapat pendampingan dari Perkumpulan BIOTA.

Menurutnya, proses penghitungannya tidak terlalu sulit, namun ia mengaku masih kesulitan untuk mengidentifikasi jenis burung yang dihitung.

“Kami sempat kesulitan melakukan identifikasi, bahkan anggota kelompok saling berbeda pendapat untuk menentika jenis burung, akhirnya kami diskusikan dengan pendamping. Buku panduan lapangan sangat berguna,” ujar Istiana.

Kegiatan yang berlangsung di Danau Limboto ini menjadi bagian penting dari upaya pemutakhiran data serta peningkatan kapasitas dan penyadartahuan publik tentang nilai penting burung air dan habitatnya di Indonesia.

AWC 2024 ini juga merupakan bagian dari International Waterbird Census (IWC) yang bersifat global, yaitu kegiatan tahunan dengan basis jaringan kerja yang bersifat sukarela.

Sejak tahun 1986 lembaga Wetlands International Indonesia/Yayasan Lahan Basah telah mengoordinasi pelaksanaan program Asian Waterbird Census (AWC) di seluruh Indonesia. Pada tahun 2024 kegiatan citizen science AWC Indonesia berkolaborasi dengan kegiatan Monitoring Burung Pantai Indonesia (MoBuPi) serta secara bersama-sama diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wetlands International Indonesia/Yayasan Lahan Basah, Yayasan Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia, Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia, Burungnesia, dan Burung Laut Indonesia.

“AWC 2024 di Gorontalo ini kami laksanakan dengan sejumlah lembaga dan individu,” kata Debby Mano Ketua BIOTA.

Debby mengungkapkan lembaga lain yang terlibat ini adalah Kelompok Studi Lingkungan Archipelago Universitas Negeri Gorontalo, KSK PWK Schediasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, dan Lembaga Pers Mahasiswa Akurat Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, Young Birdwatcher Gorontalo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo dan Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Simpul Gorontalo, Harry Mimin Cottages, Fakultas Kehutanan Universitas Gorontalo, dan Program Studi Konservasi Hutan (Konstan) Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo.