- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (tengah), memastikan kualitas gula saat Operasi Pasar, di Pasar Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 20 Desember 2023 | 19:31 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 53
Batang, InfoPublik - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok di pasaran mengalami sedikit lonjakan. Salah satu yang menjadi konsentrasi Pemerintah Kabupaten Batang, untuk distabilkan yakni harga gula yang terus meroket.
Oleh sebab itu, Pemkab setempat bekerja sama dengan PT Industri Gula Nusantara (IGN) Kabupaten Kendal di bawah Artha Graha Peduli, berupaya menyetabilkan harga. Caranya dengan menggelar Operasi Pasar Murah khusus gula pasir ke tiga pasar tradisional potensial, yakni Pasar Batang, Limpung dan Bandar.
Direktur PT IGN, Yudi Purnomo mengatakan, sebanyak tiga ton gula pasir siap didistribusikan ke masyarakat melalui tiga pasar tradisional. Operasi pasar merupakan upaya agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan harga gula yang beberapa waktu lalu sempat melejit.
“Kami menjual di harga Rp15.500, sedangkan hari ini harga gula di pasar mencapai Rp16.500 per kilogramnya,” katanya, saat mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki memantau Operasi Pasar di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Rabu (20/12/2023).
PT IGN berkomitmen membantu pemerintah, terutama untuk menyetabilkan harga, sehingga terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah.
“Kami selalu hadir saat momentum harga gula sedang melambung maupun saat terjadi kelangkaan di pasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindagkop dan UKM, Triossy Juniarto mengakui terjadi sedikit kenaikan harga kebutuhan pokok, di antaranya gula. Berdasarkan pantauan harga gula di pasar berkisar antara Rp16.500,00 hingga Rp17.000,00 per kilogramnya.
“Alhamdulillah hari ini mendapat subsidi dari PT IGN sebesar satu ton untuk tiap pasar, hari ini di Batang, Kamis dan Jumat di Limpung dan Bandar. Semoga bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Nataru,” harapnya.
Saat ini Pemda juga menaruh perhatian terhadap harga Kepokmas lain yang masih merangkak naik. Seperti cabai rawit merah berkisar Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogramnya.
“Yang sudah mulai turun cabai merah teropong dan keriting dari semula Rp70 ribu kini menjadi Rp60 ribu per kilogramnya,” terangnya.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi di Batang, tapi hampir di seluruh daerah. Penyebab utama kenaikan harga yakni pasokan dari distributor yang tidak begitu lancar.
“Lewat dinas terkait kami berupaya mengimbau agar distributor menekan harga supaya harga di pasaran perlahan bisa menurun,” tegasnya.
Terkait inflasi, pekan lalu Pemkab Batang berada di peringkat ke-22 di Jawa Tengah.
“Hanya pekan ini sedikit terjadi kenaikan disebabkan harga cabai dan gula yang naik. Tapi ini tidak akan lama, setelah digelarnya operasi pasar, pekan depan sudah kembali turun,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)