- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Kepala DLH Batang A. Handy Hakim menegaskan bahwa penanganan masalah sampah menjadi prioritas utama.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 20 Maret 2024 | 19:44 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 257
Batang, InfoPublik - Kota Batang menghadapi tantangan berat terkait pengelolaan sampah, yang mempengaruhi kebersihan dan estetika kota. Terutama di beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS), seperti di Kadilangu, Gang Botol Kauman, dan Pasekaran dekat jembatan tol, kondisi ini menjadi sorotan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, A. Handy Hakim mengakui adanya kondisi tersebut dan menegaskan penanganan masalah sampah menjadi prioritas utama.
“Kami fokus pada tiga titik utama di Jalan Pemuda yakni pabrik teh Kadilangu, sebelah gang botol, dan dekat Jembatan tol. Tahun ini, kami akan melakukan perbaikan,” katanya saat ditemui di Kantor DLH Batang, Kabupaten Batang, Rabu (20/3/2024).
Ia menambahkan, DLH tengan menyusun Rencana Detail Engineering Design (DED) untuk tiga TPS tersebut, dengan tujuan utama mencegah sampah meluber ke jalan. “Sesuai arahan Pj Bupati, desain TPS harus memastikan tidak ada sampah yang berserakan, dan kami berencana untuk memundurkan area pembuangan agar ada ruang manuver untuk truk,” jelasnya.
Namun, yang menjadi kekhawatiran Handy Hakim adalah justru kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait kebersihan lingkungan. “Kami menghadapi dilema ketika memindahkan bangunan ke belakang. Apakah masyarakat bersedia menyesuaikan cara mereka membuang sampah. Jika sampah masih dibuang sembarangan, maka upaya kami tidak akan efektif,” ungkapnya.
Solusi atas masalah sampah ini memerlukan edukasi yang berkelanjutan, peningkatan disiplin masyarakat, serta regulasi yang jelas mengenai waktu pembuangan sampah di TPS.
“Kami telah mencoba sistem ‘TPS drive thru’ di Kramat, namun masih banyak yang membuang sampah di pinggir jalan. Oleh karena itu, kami akan mengatur jam pembuangan sampah. Jika tidak sesuai jadwal, TPS akan kami tutup,” tandasnya.
Dengan inisiatif dan peraturan baru ini, diharapkan Batang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)