:
Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Selasa, 7 September 2021 | 12:17 WIB - Redaktur: Juli - 167
Tanjungpinang, InfoPublik - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat "Positivity Rate" di wilayah itu mencapai 6,97 persen, masih relatif tinggi dibanding ambang batas maksimal yang ditetapkan WH0 5 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Senin (7/9/2021) merincikan, angka "positivity rate" di wilayah itu berdasarkan data kabupaten dan kota yakni Kota Tanjungpinang 7,76 persen, Batam 1,07 persen, Bintan 4,76 persen, Karimun 6,57 persen, Kepulauan Anambas 15,17 persen, Lingga 11,48 persen, dan Natuna 8,26 persen.
"Batam dan Bintan sudah sangat baik dalam melakukan tes, penelusuran terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien positif COVID-19, dan pengobatan," ujarnya.
Tjetjep menjelaskan angka "positivity rate" diperoleh dari jumlah kasus harian dibagi dengan jumlah pemeriksaan harian dan dikali 100. Jika angka "positivity rate" mencapai 30 persen, berarti satu dari tiga orang yang diperiksa, positif COVID-19.
"Positivity rate" yang tinggi menyebabkan jumlah pasien COVID-19 meningkat, bahkan mungkin pasien yang tanpa gejala masih berkeliaran. Untuk menurunkan angka "positivity rate" dibutuhkan peningkatan strategi "testing, tracing, dan treatment". "Kalau masih lemah tes, penelusuran dan pengobatan, maka semakin sulit pandemi dikendalikan," katanya.
Tjetjep mengemukakan, tiga daerah di Kepri yakni Tanjungpinang, Lingga dan Natuna masih berstatus sebagai Zona Oranye, sedangkan empat daerah lainnya Zona Kuning. Jumlah kasus aktif COVID-19 di Tanjungpinang mencapai 242 orang, tertinggi di Kepri.
Sementara kasus aktif COVID-19 di Batam dengan jumlah penduduk sekitar 60 persen di Kepri tinggal 165 orang. Kasus aktif di Bintan 60 orang, Karimun 114 orang, Anambas 26 orang, Lingga 43 orang, dan Natuna 97 orang.
Total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 mencapai 1.685 orang, sedangkan yang sembuh 50.173 orang.
"Total jumlah pasien COVID-19 sejak awal pandemi sampai sekarang 52.604 orang," ungkap dia. (Asiik 1