Satgas Covid-19 Buko Pantau Pelaku Perjalanan di Sandung

:


Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN, Selasa, 19 Mei 2020 | 08:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 604


Buko, InfoPublik - Untuk memastikan pelaku perjalanan menjalani karantina/isolasi mandiri memastikan keadaan kesehatan pelaku perjalanan dalam keadaan sehat dan menunjukkan gejala atau tidak, Anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Buko yang terdiri atas tenaga medis PKM Tataba, Anggota Polsek Buko, Anggota Koramil 1308-13 Buko dan Jurnalis Diskominfo Banggai Kepulauan, melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar daerah di Dusun Ebenheizer Desa Batanggono Kec. Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, Minggu, (17/5/2020).

Setiba di Dusun Ebenheizer berjumpa dengan Kepala Dusun Eben Eplin Talemo, Kadus yang baru datang di Eben sudah dikarantina sejak tiba di Eben dan lokasi karantinanya di luar kampung untuk keamanan masyarakat Eben karena yang bersangkutan dari Manado.

Kemudian Anggota Satgas Covid-19 Kec. Buko ditemani Hansip Dusun Ebenheizer, Yoner Bapise menuju ke lokasi karantina yang menempuh jarak kurang lebih 2,5 KM dari Kampung Eben, setelah sampai di lokasi karantina ternyata yang bersangkutan menjalani karantina di Sandung.

Menurut Yoner dalam bahasa Daerah Banggai, yana sodo polong doi Eben, langsung tinoruson dai sandung, (dia sampai di Eben langsung dibawa langsung ke pondok)".

Pelaku perjalanan yang menjalani karantina di pondok, beliau sudah dua bulan di Luwuk Kab. Banggai kerja sebagai kuli bangunan sejak dari Kota Manado, tetapi saat tiba di Eben yang bersangkutan diminta untuk karantina lagi oleh Kadus, dia pun tidak menolak dan mengatakan,kalau untuk keselamatan, kita semua di Eben siap berapa hari pun" ujar Anto pelaku peajalanan yang dikarantina mandiri.

Bahkan yang patut dicontohi oleh keluarga yang anggotanya menjalani karantina yakni jarak kurang lebih 20 meter, ada sandung milik masyarakat di Batangono yang juga saat itu sedang Losikon (tidur dikebun) oleh keluarga diminta untuk menjauh dari tempat itu dan disuruh pulang dulu jangan sampai ada apa-apa.

Masyarakat yang berkebun dan bertetangga dengan lokasi karantina pun memilih untuk pulang ke kampung (Batangono) pihak keluarga pun memberikan uang sebesar Rp. 300.000 untuk ojek pulang dan sedikit pengorbanan keluarga, karena pekerjaan mereka terganggu. (McBanggaiKep/Amos/Eyv)