:
Oleh MC Kota Pariaman, Senin, 10 Oktober 2016 | 12:07 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Pariaman, InfoPublik - Prosesi Tabuik yang tetap terpelihara sejak 1829, berlangsung dari tanggal 1 hingga 10 Muharam. Masyarakat Minangkabau khususnya Pariaman mengenal Tabuik sebagai pesta rakyat yang tiap tahun digelar di Kota Pariaman.
Perayaan tabuik merupakan budaya tahunan yang kini menjadi agenda wisata utama di Kota Pariaman dalam Provinsi Sumatera Barat, dan untuk tahun 2016 ini pesta Tabuik akan dimulai dari 1 Muharam (2/10) dan puncaknya Hoyak Tabuik pada Minggu 16 Oktober 2016.
Namun setiap diselenggarakannya Pesta Tabuik, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selalu melemparkan isu tabuik dengan aliran Syiah.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dalam arahannya pada acara Wirid bulanan ASN, Jum'at (7/10), di Masjid Taqwa, Desa Sikapak Timur, mengatakan bahwa Pesta Budaya Tabuik bukanlah sebuah ritual peribadatan seperti umat Syiah tetapi prosesi budaya yang dibuat dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata.
"Orang Pariaman tak ada syiah, tabuik hanyalah even budaya yang sudah kita tetapkan jadi even Wisata di Kota Pariaman," ungkap Walikota Mukhlis.
Ambil makna positif, even yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan, kalau ada yang kurang baik perlu kita bicarakan. Karena Tabuik bukan ritual keagamaan tapi budaya yang sudah menjadi event wisata Kota Pariaman.
Festival Tabuik masuk kalender acara wisata Sumatra Barat dan kalender acara wisata nasional. Puluhan ribu orang dari pelosok Sumatra Barat dan perantau datang ke Pariaman hanya ingin melihat Festival Tabuik selama 14 hari.
Upacara tabuik dapat dihadiri hingga sekitar 6.000 orang per hari dan 90.000 orang saat puncak acara
Tabuik sendiri digelar bertujuan sebagai daya tarrik ratusan ribu wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk datang ke Kota Pariaman yang meenjadikan hotel, wisma, homestay penuh pengunjung.
“Ditambah lagi alat transportasi Kereta Api meningkat perjalanannya menjadi 5 kali sehari, pedagang kuliner, cendera mata dan lain-lain meraih rezeki selama even tabuik,” katanya. (phaik/toeb)