:
Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 11 Agustus 2016 | 17:34 WIB - Redaktur: Tobari - 427
Sumenep, InfoPublik - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Bunga (TB) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang direlokasi ke kawasan Lapangan Giling Kecamatan Kota, Kamis (11/8) pagi, mendatangi Kantor Bupati setempat guna meminta dikembalikan ke lokasi sebelumnya.
"Tolong biarkan PKL berjualan lagi di kawasan Taman Adipura. PKL hanya ingin hidup dengan cara berjualan di tempat yang ramai pembelinya," kata Koordinator Aksi, Farid Azziyadi, Kamis (11/8).
Farid meminta kebijakan relokasi ke Lapangan Giling yang telah diterapkan Pemerintah Daerah agar ditinjau ulang, dan selanjutnya dikembalikan lagi ke Taman Adipura. Sebab, lokasi yang baru kurang strategis.
"Relokasi ini membuat omzet para PKL menurun, penghasilan PKL pun berkurang. Di lokasi baru tersebut belum ada fasilitas penunjang. Tempat duduk pun bagi pembeli, tidak ada. Kenapa nasib kami tidak diperhatikan," terangnya.
Setelah bernegosiasi dengan polisi, sebanyak 15 pendemo diperkenankan masuk ke Kantor Bupati Sumenep sebagai perwakilan. Mereka ditemui Asisten Pemerintahan Sekdakab Sumenep Drs. Ec. H. Sustono, M.Si, MM bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. H. Saiful Bahri, M.Si.
"Mohon maaf, pak Bupati dan Wakil Bupati tidak berada di kantor. Pak Bupati sedang sakit, dan Wakil Bupati masih ada urusan kedinasan di luar kota,"ujar H. Sustono.
Meski Bupati Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, dan Wabup Achmad Fauzi tidak menemui dengan alasan sakit dan tugas keluar negeri, ratusan PKL itu memberikan kado rombong berisi belasan pasang sandal. Rombong yang merupakan kado PKL tersebut diletakkan di halaman Kantor Bupati.
Kado itu merupakan bentuk protes para PKL kepada pemerintah yang telah merelokasi ke tempat lain tanpa ada kajian matang sebelumnya. “Ini kami berikan kepada Bupati dan Wakil Bupati sebagai bentuk protes kami terhadap kebijakannya yang hampir membunuh kami,” katanya. ( Nita/Esha/Fer/toeb)