:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Rabu, 4 Mei 2016 | 12:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 819
Sleman, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman mulai melaksanakan agenda nasional sensus ekonomi 2016. Pendataan berlangsung selama satu bulan mulai tanggal 1 sampai 31 Mei 2016.
Untuk proses pendataan ini, BPS Sleman menerjunkan 2.255 petugas yang dibagi dalam 570 tim. Dari data petugas itu, sebanyak 1.585 bertugas di lapangan dan 570 orang sebagai pemeriksa.
Kepala BPS Sleman, Ir Arina Yuliati menjelaskan, kegiatan sensus ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar kegiatan ekonomi masyarakat di luar sektor pertanian. Data nantinya digunakan untuk landasan penyusunan kebijakan pemerintah skala regional maupun nasional.
"Kami minta pelaku usaha kooperatif agar hasilnya bisa menunjukkan potret perekonomian. Disarankan hati-hati ketika didatangi orang yang mengaku petugas sensus, sebaiknya cek dulu surat tugasnya," kata Arina di Sleman, Selasa, (3/5).
Arina juga menegaskan dalam proses pendataan ini, responden sama sekali tidak ditarik biaya. Kerahasiaan data juga dijamin sesuai dengan ketentuan UU Nomer 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Selain itu, hasil sensus tidak ada kaitannya dengan masalah perpajakan.
Sasaran pendataan meliputi seluruh usaha atau perusahaan non pertanian yang berlokasi di bangunan permanen maupun non permanen. Diantaranya mall, kantor, hotel, restoran, bank, pabrik, PKL, dan pasar kaget.
Sensus juga menyasar usaha keliling seperti warung, isi ulang pulsa, dan penjaja makanan. Beberapa data yang akan ditanyakan kepada responden antara lain status badan usaha, jumlah tenaga kerja, permodalan, pengeluaran, dan investasi.
"Ada kurang lebih delapan variabel pertanyaan. Hasil sementara akan diperoleh pada Agustus mendatang, sedangkan hasil pencacahan lengkapnya baru diumumkan tahun 2018," terang Arina.
Kasi Statistik Distribusi BPS Sleman, Iswanti menambahkan, dibanding sensus ekonomi terakhir pada tahun 2006, ada pengembangan variabel dalam proses pendataan kali ini. Khususnya menyangkut usaha online dan franchise yang beberapa tahun belakangan berkembang dengan pesat.
"Untuk usaha online memang susah karena tidak kentara. Namun, kami akan lakukan pendekatan dari bangunan ke bangunan, tiap rumah tangga sasaran juga akan ditanya kegiatan masing-masing anggota," katanya.
Data sensus terakhir tahun 2006 menyebutkan jumlah usaha di Kabupaten Sleman ada sebanyak 110.545 unit terdiri dari 86.647 usaha level mikro, 22.008 usaha kecil, 1.558 usaha menengah, dan 305 usaha besar. Sisanya sebanyak 26 unit tidak dapat diklasifikan dalam jenis usaha apa pun.(MC.Kab.Sleman/Eyv)