:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Jumat, 26 Februari 2016 | 15:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 420
Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman belum merealisasikan pembentukan pangkalan gas di setiap kecamatan, karena menunggu proses pemetaan dan kuota penambahan gas bersubsidi DIY.
"Upaya untuk memperbanyak jumlah pangkalan di setiap kecamatan masih menunggu selesainya proses pemetaan," kata Kepala Seksi Pengembangan Energi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM) Sleman Purwoko Suryatmanto, Kamis, (25/2).‬
Menurut Purwoko, hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah kondisi gas bersubsidi saat ini melimpah sehingga tidak ada kekosongan atau kelangkaan di masyarakat.‬
"Penambahan pangkalan di 17 kecamatan di Sleman untuk memutus mata rantai distribusi gas bersubsidi yang dinilai terlalu panjang," katanya.‬Ia menambahkan, pemutusan distribusi tersebut bertujuan untuk menekan harga jual gas tiga kilogram agar sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung.‬
"Diharapkan dengan pertambahan jumlah pangkalan, maka masyarakat di daerah plosok mudah mendapatkan gas bersubsidi. Selain itu, harga jualnya bisa ditekan sesuai HET," ujarnya.‬
Dirinya menjelaskan, rata-rata untuk tiap-tiap agen di Sleman memiliki dua hingga tiga pangkalan. Sementara penambahan jumlah pangkalan untuk 17 agen masing-masing berbeda, disesuaikan dengan kebutuhannya.‬ Sehingga, tiap-tiap kecamatan masih melakukan pemetaan untuk memenuhi kebutuhan jumlah pangkalan.‬
‪Saat ini, katanya, hanya terdapat 17 agen gas tiga kilogram di Sleman. Agen-agen tersebut menyuplai di 1.365 pangkalan. Jumlah pangkalan di tiap-tiap Kecamatan berbeda-beda.‬"Kami juga menunggu apakah penambahan kuota untuk gas bersubsidi diterima Pertamina atau tidak," urainya.‬
Sementara Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan Pertamina belum menentukan besaran penambahan kuota untuk gas bersubsidi.‬ "Upaya untuk menambah jumlah pangkalan masih belum bisa dilakukan. Penambahan jumlah pangkalan itu masih rencana, karena semua tergantung dari berapa kuota gas bersubsidi yang diberikan Pertamina," tuturnya.‬
Menurut dia, sejatinya masing-masing pemerintah daerah telah mengajukan tambahan kuota gas bersubsidi kepada Pertamina.‬ Sampai saat ini tambahan kuota tersebut belum ditentukan oleh Pertamina.‬(MC.Kab.Sleman/Eyv)