:
Oleh MC Provinsi Sumatera Utara, Senin, 15 Februari 2016 | 12:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 760
Sibolangit, InfoPublik - Plt Gubernur Sumatera Utara Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si menyampaikan lima pesan untuk menggalakkan dalam upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4-GN).
Untuk itu, kata Erry, adalah perlu mengintegrasikan penanaman kesadaran bahaya narkoba ke dalam kurikukulum mulai sekolah tahapan dini.
Pesan Plt. Gubsu itu disampaikan Sekda Provsu H. Hasban Ritonga, SH, dalam Peringatah Hari Ulang Ulang Tahun ke 16 Gerakan Anti Narkoba (GAN) Indonesia dan Peringatan ke 15 tahun pendirian Pusat Rehabilitasi Sibolangit Center Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Minggu, (14/2).
“Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin memprihatinkan, kompleks dan multidimensional serta menjadi ancaman serius bagi masyarakat,” ujarnya. Akibat penyalahgunaan narkoba menjadi pemicu berbagai kejahatan seperti kekerasan, perdagangan gelap wanita, prostitusi dan sebagainya.
Kejahatan narkoba harus kita perangi bersama, secara all out, tidak setengah-setengah. Karena narkoba bisa membinasakan individu, keluarga, masyarakat bahkan bangsa.merujuk hasil penelitian BNN dengan Puslitkes UI, diperkirakan pada tahun 2015 pengguna narkoba mencapai angka 5,8 juta orang.
Untuk itu, Plt. Gubsu menyampaikan lima pesan untuk Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Pertama, seluruh komponen masyarakat diajak untuk melakukan langkah kongkrit mulai dari lingkungan masing-masing. “Mari kita ciptakan lingkungan bebas narkob mulai dari lingkungan terkecil, yaitu diri sendiri, keluarga dan seterusnya,” ajaknya.
Kedua, Plt Gubsu meminta keikutsertaan aktif organisasi non pemerintah serta kelompok masyarakat, kelurahan dan desa untuk menjaga lingkungan masing-masing bebas dari penyalahgunaan narkoba sehingga menjadi generasi masif.
Ketiga, mari kita jalin sinergi dan kerjasama dengan aparat penegak hokum yang mempunyai dampak signifikan bagi upaya pemberantasan kejahatan narkoba, dengan memberi sanksi hokum yang keras namun tetap menjunjung azas keadilan.
Keempat, memberi dukungan kepada pecandu agar dapat pulih dan para mantan pecandu tidak kambuh kembali. Dan kelima, mengintegrasikan penanaman kesadaran bahaya narkoba dalam kurikulum kegiatan sekolah. “Para guru kita harapkan memberi perhatian khusus mengenai pendidikan anti narkoba di sekolah masing-masing,” harapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Deliserdang, Ansari Tambunan, Presiden GAN Indonesia, H. Kamaluddin, SH dan ratusan hadirin. Dilakukan juga Penandatanganan MoU antara Sibolangit Center dengan Royal Prima Hospital, Pesantren Tebu Ireng, Radio Maria Indonesia dan FH Universitas Medan Area.
Presiden GAN Indonesia, H Kamaluddin, SH, mengungkapkan, eksistensi GAN Indonesia dan Sibolangit Center dapat lebih baik dalam upaya menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba. Sibolangit Center beroperasi sejak 5 Februari 2001.
Saat ini, pihaknya sudah melakukan rehabilitasi dengan menghasilkan 632 alumni mantan pecandu yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Dalam kesempatan itu ditampilkan kesaksian para mantan pecandu yang telah melewati proses rehabilitasi selama satu tahun.(MC.Sumut/Eyv)