:
Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 14 Januari 2016 | 19:49 WIB - Redaktur: Tobari - 449
Sumenep, InfoPublik - Awal tahun 2015 kemarin bisa dikata puncak dari demam batu akik. Sebaliknya, di awal tahun 2016 ini hampir bisa dikatakan bahwa wabah tersebut sudah mulai hilang. Meski di kalangan penjual batu akik, semangat untuk membangkitkan kembali demam yang bernilai komersil tersebut tetap selalu ada.
"Agaknya batu akik sulit untuk bangkit kembali tahun 2016 ini," kata Deny Fahrurrazi, salah satu kolektor dan sekaligus penjual batu akik di Sumenep, pada Media Center, Kamis (14/1).
Alasan yang dikemukakan Deny, setidaknya ada 2 faktor yang menjadi penyebab sulitnya batu akik kembali merajai pasar bisnis di Sumenep dan di Indonesia pada umumnya.
Faktor pertama ialah adanya rasa bosan. Hal tersebut menurut Deny sudah biasa dalam fenomena yang bersifat tren atau musiman. Sementara faktor kedua karena sudah begitu banyaknya stok batu akik. “Batu akik sudah tidak diburu karena permintaan dan produksi yang tidak seimbang," tambahnya.
Senada, Faqih salah satu kolektor dan penjual batu akik lainnya di Sumenep mengatakan bahwa bisnis akik sudah tidak bisa lagi digeluti saat ini. Seandainya dipaksakan juga hasilnya tidak seberapa. "Ya, sepertinya saat ini sudah masuk pergantian musim. Jadi tak hanya cuaca, bisnis juga begitu," katanya. (Farhan/Esha/Fer/ toeb)
