BPBD-Damkar Bengkalis Siaga 24 Jam

:


Oleh Prov. Riau, Sabtu, 9 Januari 2016 | 16:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 208


Bengkalis, InfoPublik – Prediksi BMKG bahwa elnino tahun ini lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis siapa penuh. Tidak hanya mempersiapkan segala peralatan, regu pemadam juga standby 24 jam.

Kepala BPBD-Damkar Bengkalis melalui Kabid Damkar, Suiswantoro dihubungi Jumat (8/1) mengatakan, langkah yang diambil oleh BPBD-Damkar terkait prediksi musim kering dan karhutla beberapa bulan ke depan adalah dengan memantapkan kesiapsiagaan, serta meningkatkan pemantauan di lapangan.

“Seluruh peralatan dan personil saat ini dalam kondisi siap siaga. Begitupun tim yang ada di sejumlah kecamatan, setiap saat siap melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan. Koordinasi yang baik dan kecepatan dalam menyampaikan laporan memudahkan dalam penanganan kebakaran,” ujar Suiswantoro.

Dijelaskan, pada medio Desember 2015 lalu telah terjadi dua kasus kebakaran di Bengkalis, yakni di Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bengkalis (Desa Kelemantan). Untuk kasus di Desa Kelemantan, karena lokasi kebakaran berhampiran dengan lahan milik PT Rokan Rimba Lestari (RRL), maka BPBD-Damkar meminta perusahaan tersebut untuk melakukan pemadaman.

“Alhamdulillah, kebakaran bisa dilokalisir setelah RPK perusahaan tersebut selama dua hari melakukan pemadaman. Yang terbakar lahan milik masyarakat, bukan milik perusahaan,” ujar Suis.

Sedangkan kasus yang terjdi di Bukit Batu, lokasi lahan yang terbakar juga milik masyarakat dan lokasinya tidak jauh dari lokasi yang pernah terbakar sebelumnya. kuat dugaan, lahan tersebut sengaja dibakar oleh masyarakat untuk membersihkan lahan.

“Kita duga pemiliknya sengaja membaka lahanna untuk pembersihan, sayang saat kita lakukan patroli dan pemadaman kita tidak menemukan pelakunya,” pelakunya.

Saat ini menurut mantan Kasubag Pemberitaan Humas Setkab Bengkalis ini, pemadaman masih mudah dilakukan, karena sumber air di parit-parit masih banyak. Kondisi tersebut akan jauh berbeda jika dalam waktu satu atau dua bulan ke depan tidak turun hujan, sumber-sumber air di lokasi kebakaran sudah mengering.

Untuk itu kata Suis, pihaknya kembali mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tidak melakukan pembakarab, baik di saat membersihkan lahan ataupun membuka lahan perkebunan baru.

“Melalui para kepala desa kita juga menghimbau, untuk terus mematau terutama waga desanya yang memiliki lahan perkebunan sekala besar, untuk senantiasa diawasi agar tidak melakukan pembakaran saat pembersihan lahan. Kita sudah cukup menderita akibat dari kebakaran lahan dan hutan, jangan pernah terulang lagi,” imbau Suis.(MC Riau/man/Kus)