Libatkan Masyarakat untuk Peduli Bencana

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 7 Januari 2016 | 09:43 WIB - Redaktur: Kusnadi - 355


Semarang, InfoPublik – Intensitas hujan yang meningkat di Jateng akhir-akhir ini, secara otomatis meningkatkan kesiagaan segenap pihak dalam menghadapi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Karenanya, Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan personelnya dalam menghadapi kemungkinan bencana tersebut.

Dalam Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Selasa (5/1) sore, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP meminta seluruh pihak dalam posisi siaga mengawasi titik-titik potensi risiko bencana di seluruh Jateng.

“Hari ini yang perlu kita ajak terlibat adalah masyarakat untuk peduli. Pakai ilmu titen, niteni mana yang berpotensi akan longsor, banjir, dan sebagainya. Tentu saja dari tim (BPBD) juga harus siap siaga betul sehingga responnya pada saat kejadian kita harapkan bisa cepat,” katanya.

Gubernur dalam kesempatan tersebut secara tegas menekankan agar seluruh personel beserta peralatan penunjangnya benar-benar disiapkan dan dalam keadaan siaga penuh. Sehingga, saat terjadi peringatan bencana, sudah dalam keadaan on call dan bisa langsung merespon. Kesiagaan ini diharapkan bisa mengurangi korban jiwa saat bencana terjadi.

Ganjar membeberkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan dana darurat bencana sekitar Rp10,5 miliar untuk tahun anggaran 2016. Dana itu siap dipakai dan dibagikan ke 28 kabupaten/kota rawan bencana di Jateng.

“Yang terpenting itu adalah masyarakat dan para pelaku kegiatan kebencanaan harus saling bersinergi gotong royong dan meningkatkan empati serta saling mengingatkan saat terjadi bencana di daerah,” katanya.

Sebagai catatan, kasus bencana yang terjadi di Jateng hingga Oktober 2015 terbilang cukup tinggi. Setidaknya selama satu tahun terjadi 170 kasus bencana banjir dan 487 bencana tanah longsor yang merenggut 25 korban jiwa dengan dampak total kerugian materiil sebesar Rp 46,34 miliar.

Sedangkan untuk kejadian bencana pada November 2015 hingga awal Januari 2016 telah terjadi kasus 84 angin puting beliung, 17 banjir, 8 banjir bandang, dan 94 tanah longsor. Total kejadian 204 kasus bencana dengan menelan empat korban jiwa dan total kerugian sebesar Rp 2,89 miliar.

Dalam apel siaga yang diikuti 2.000 orang personel lintas instansi tersebut, Pemprov Jateng secara simbolis menyerahkan alokasi bantuan dana siap pakai siaga darurat bencana kepada sejumlah perwakilan. Seperti alokasi kepada Polda Jateng Rp 411,2 juta, BPBD Jateng Rp 429 juta, Kabupaten Banjarnegara Rp 903,6 juta, Kabupaten Temanggung Rp 711,9 juta, dan Kabupaten Semarang Rp 530,2 juta.(humas jateng/MCjateng/Kus)