:
Oleh MC Kabupaten Sumenep, Rabu, 6 Januari 2016 | 18:22 WIB - Redaktur: Tobari - 296
Sumenep, InfoPublik – Kebutuhan terhadap tenaga guru di Kabupaten Sumenep cukup tinggi akibat tidak adanya rekrutmen baru, sementara hingga saat ini banyak guru yang pensiun. Kekurangan tenaga pendidik di ujung timur Pulau Madura ini mencapai sebanyak 1.886 orang.
"Kekurangan guru sebanyak 1.886 orang itu merupakan data hingga tahun 2015. Kalau tetap tidak ada penambahan guru hingga 5 tahun, maka kekurangan guru bisa bertambah hingga 2.500 orang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Drs. H. Achmad Shadik, M.Si, Rabu (6/1).
H. Shadik menjelaskan, selama ini tidak ada keseimbangan antara rekrutmen dengan banyaknya guru yang sudah masuk masa pensiun, sehingga berdampak pada jumlah guru itu sendiri.
“Terjadi ketimpangan jumlah guru yang pensiun dan yang direkrut. Akibatnya, angka kekurangan guru semakin tinggi,” terangnya.
Ia mengaku, kekurangan guru tersebut bakal berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh sebab itu, pihaknya menyiasati dengan merekrut guru sukwan.
“Di wilayah kepulauan, ada 403 guru sukwan yang membantu proses kegiatan belajar mengajar. Mereka mayoritas warga setempat,” paparnya.
H. Shadik berharap, di tahun 2016 ini, Pemerintah Pusat melakukan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS), utamanya guru. "Kalau moratorium PNS benar-benar diterapkan hingga 5 tahun, ya sudah dipastikan Sumenep akan semakin kekurangan guru," ungkapnya. ( Nita/Esha/Fer/toeb )