- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 7 Maret 2025 | 22:01 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (PWNI Kemlu RI) Judha Nugraha saat memberikan keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis malam (21/2/2025). (ANTARA/HO-KP2MI)
Oleh Eko Budiono, Minggu, 30 Maret 2025 | 07:23 WIB - Redaktur: Untung S - 434
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, masih belum menerima informasi bahwa ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar dan Thailand, pada Jumat (28/3/2025).
Hal itu disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).
Judha menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok untuk mengetahui kondisi WNI yang ada di kedua negara Asia Tenggara itu.
“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand,” kata Judha.
Dia mengatakan, bahwa KBRI Yangon tengah memantau dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI untuk mengidentifikasi WNI yang kemungkinan terdampak gempa.
Dia menambahkan bahwa total WNI yang saat ini tercatat di Myanmar ada sekitar 250 orang.
Belum ada pula laporan adanya WNI di Thailand yang terdampak gempa, tutur Judha. Saat ini, jumlah WNI yang menetap di Thailand tercatat ada 2.379 orang.
KBRI Yangon dan KBRI Bangkok terus mengimbau para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubungi KBRI jika menghadapi keadaan darurat melalui hotline KBRI Yangon (+9595037055) dan KBRI Bangkok (+65929031103), ucap dia.
Berdasarkan pantauan media setempat, gempa dilaporkan merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, termasuk Old Sagaing Bridge yang runtuh sehingga memutus akses antara wilayah Mandalay dengan Sagaing. Otoritas Myanmar juga telah menyatakan status darurat bencana.