Sabtu, 15 Maret 2025 20:35:53

Menbud: Kartu Pos dan Perangko sebagai Alat Diplomasi Budaya Indonesia

: Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam Peluncuran Buku


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 14 Maret 2025 | 11:43 WIB - Redaktur: Untung S - 241


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia menggelar acara Peluncuran Buku dan Pameran “Buitenzorg Pada Sekeping Kartu Pos” di Museum Balai Kirti, Kompleks Istana Bogor.

Acara itu menyajikan serangkaian kegiatan, termasuk peluncuran buku “Kartu Pos Dari Buitenzorg”, pameran kartu pos, diskusi buku, dan workshop filateli, yang bertujuan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menekankan bahwa kartu pos dan benda filateli merupakan bagian penting dari material culture yang menggambarkan perjalanan sejarah suatu bangsa.

“Ini adalah upaya yang sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan untuk melestarikan warisan budaya dan mengenalkannya pada generasi mendatang. Kartu pos dan benda filateli ini penting karena pada masanya, orang akan semakin menghargai benda-benda fisik yang dapat mendokumentasikan sejarah dan identitas bangsa,” ungkap Menbud dalam Peluncuran Buku "Kartu Pos Dari Buitenzorg" dan Pembukaan Pameran Kartu Pos Bergambar Buitenzorg, Kamis (13/3/2025).

Fadli Zon menyoroti pentingnya perangko dan kartu pos sebagai alat diplomasi kebudayaan. "Kartu pos bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium penting dalam diplomasi budaya, yang dapat memperkenalkan sejarah, kekayaan alam, seni, dan tradisi Indonesia ke seluruh dunia," ujarnya.

Peluncuran buku “Kartu Pos Bergambar dari Buitenzorg” yang ditulis oleh Fadli Zon bersama Mahpudi mengangkat kisah Kota Bogor pada masa Kolonial Belanda melalui kartu pos sebagai medianya. Buku ini memuat 179 koleksi kartu pos yang menggambarkan berbagai ikon kota seperti Istana dan Kebun Raya, serta kehidupan masyarakat pada masa kolonial. Buku setebal 166 halaman ini telah meraih penghargaan medali emas dalam Pameran Filateli Nasional (Panfila) 2025.

Fadli Zon menjelaskan bahwa buku ini bertujuan untuk mengabadikan jejak sejarah Bogor antara tahun 1890 hingga 1930, serta mengajak pembaca merenungkan perkembangan kota dan masyarakat pada masa itu. "Melalui buku ini, kita ingin menjelajahi sejarah Bogor dan menggali lebih dalam mengenai perkembangan kota pada masa Hindia Belanda," jelasnya.

Menteri Kebudayaan berharap bahwa kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan menjaga warisan budaya, serta memahami nilai sejarah yang terkandung dalam koleksi kartu pos dan benda pos lainnya.

“Diplomasi budaya melalui perangko dan kartu pos dapat membangun narasi positif tentang Indonesia. Setiap gambar dan desain yang tercetak di dalamnya menceritakan kisah keberagaman dan kekayaan budaya kita,” paparnya.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya melestarikan sejarah serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan, khususnya dalam bentuk benda-benda pos.

Kementerian Kebudayaan terus mendorong kolaborasi antar pemerintah, filatelis, seniman, serta komunitas pecinta sejarah untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya ini serta memperkenalkannya kepada generasi mendatang.

Selain peluncuran buku, acara ini juga menghadirkan diskusi buku yang bertujuan untuk menggali lebih dalam nilai sejarah, edukasi, dan estetika dari koleksi kartu pos. Untuk melengkapi acara, akan diadakan Workshop Filateli pada 13 hingga 15 Maret 2025, yang terbuka bagi kolektor muda, peneliti, serta masyarakat umum yang ingin memahami dunia filateli dari sisi sejarah, teknik koleksi, hingga nilai investasi benda pos.

Sementara itu, pameran Kartu Pos Bergambar Buitenzorg di Museum Balai Kirti akan berlangsung hingga 19 Maret 2025. Pameran ini menampilkan berbagai koleksi kartu pos, perangko, dan benda pos lainnya yang merekam perkembangan komunikasi dan dokumentasi visual kehidupan masyarakat di masa lalu.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 18:00 WIB
Kemenbud dan Kemenkum Perkuat Kerja Aama Perlindungan Kekayaan Intelektual Budaya
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 11 Maret 2025 | 04:53 WIB
Menbud Kunjungi Kepulauan Riau untuk Pelestarian Cagar Budaya