- Oleh Wandi
- Jumat, 7 Maret 2025 | 05:40 WIB
: Staf Khusus Menteri Agama Bidang Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan, dan Moderasi Beragama, Faried F. Saenong./Foto Hasil Tangkapan Layar Metro TV
Jakarta, InfoPublik – Malam Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, menandai turunnya wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di Gua Hira.
Dalam rangka memperingati malam istimewa ini, Masjid Istiqlal bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menggelar acara "Indonesia Khataman Al-Qur'an" pada Minggu, 16 April 2025. Acara ini juga bertujuan untuk mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Menurut Staf Khusus Menteri Agama Bidang Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan, dan Moderasi Beragama, Faried F. Saenong, Nuzulul Quran memiliki makna yang sangat besar bagi umat Islam.
"Malam Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya wahyu pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Wahyu ini berupa lima ayat pertama dari Surah Al-‘Alaq (1-5) yang turun pada malam 17 Ramadan. Ini menjadi tanda pengukuhan beliau sebagai Rasul, sekaligus awal dari risalah kenabian," ujar Faried dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (15/3/2025).
Ia menambahkan bahwa peringatan Nuzulul Quran tidak sekadar mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bagi umat Islam akan pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Sebagai bentuk pengamalan makna Nuzulul Quran, Masjid Istiqlal akan menggelar "Indonesia Khataman Al-Qur’an", sebuah gerakan membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an secara massal di seluruh Indonesia. Ketua Amaliyah Ramadan 1446 H, Mas’ud Halimin, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an.
"Kami menargetkan 350.000 kali khataman Al-Qur’an dalam sehari, mulai pukul 00.01 hingga 20.00 WIB, yang akan dilaksanakan baik secara offline maupun online. Acara ini juga akan memecahkan rekor MURI sebagai khataman Al-Qur’an terbanyak dalam satu hari," ujarnya.
Kegiatan itu akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari masjid, pesantren, majelis taklim, kantor KUA, organisasi Islam, hingga individu yang ingin berpartisipasi.
Agar jumlah khataman dapat diverifikasi secara akurat, Komdigi akan mendukung acara ini dengan sistem digitalisasi berbasis IT. Setiap peserta yang telah menyelesaikan khataman wajib melaporkan jumlahnya melalui sistem online, yang mencakup:
Pendaftaran daring melalui situs resmi.
Verifikasi identitas dan lokasi peserta.
Pelaporan jumlah khataman secara real-time.
Dokumentasi bukti berupa foto, video, dan laporan lapangan.
"Kami memastikan bahwa seluruh data peserta dan jumlah khataman yang dilaporkan akan tervalidasi dengan baik melalui sistem digital yang telah kami siapkan," ujar Mas’ud Halimin.
Puncak peringatan Nuzulul Quran 1446 H akan digelar di Masjid Istiqlal pada Minggu malam, 16 April 2025, selepas salat Isya pukul 19.30 WIB, dengan agenda sebagai berikut:
Pembacaan khotmil Quran Juz 30 hingga khatam.
Sambutan Menteri Agama RI.
Penyerahan Rekor MURI jika target 350.000 khataman tercapai.
Penampilan dua qori internasional dari Indonesia dan dua qori dari luar negeri.
Faried F. Saenong berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an. "Semoga ini bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi bisa menjadi kebiasaan harian bagi umat Islam di Indonesia," tambahnya.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam "Indonesia Khataman Al-Qur’an" dapat mendaftar melalui situs resmi: indonesiakhataman.istiqlal.or.id.