- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Kamis, 6 Maret 2025 | 15:31 WIB
: Menag Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025). Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas persiapan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari 2025, sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang keislaman dan pendidikan.
Menag Nasaruddin Umar menyoroti peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Turki dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa program ini menjadi semakin populer, terutama di kalangan mahasiswa dari pondok pesantren. Oleh karena itu, penting bagi kedua negara untuk menegaskan dasar hukum kerja sama ini melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), guna menjamin keberlanjutan dan keteraturan pengiriman mahasiswa.
“Volume mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki dalam tiga tahun terakhir semakin meningkat, dan kebanyakan berasal dari pondok pesantren. MoU ini sangat penting agar ada payung hukum yang mengatur pengiriman mahasiswa kita ke Turki, yang tentunya harus lebih terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Nasaruddin Umar.
Menag juga mengungkapkan bahwa metode pengajaran Islam modern yang diterapkan di Turki bisa menjadi referensi berharga bagi Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan khatib dan ulama dengan pendidikan modern, kerjasama pendidikan dengan Turki diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat Islam di Indonesia.
“Jika MoU ini ditandatangani, pengiriman mahasiswa Indonesia ke Turki akan lebih terstruktur. Banyak orangtua yang lebih memilih Turki sebagai destinasi pendidikan bagi anak-anak mereka, karena pendidikan di sana lebih sesuai dengan kebutuhan kita,” tambah Nasaruddin Umar.
Di sisi lain, Dubes Achmad Rizal Purnama menyatakan bahwa kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari mendatang akan menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan kedua negara. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah penandatanganan MoU antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan pihak Turki. Kerja sama ini diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral, serta mewarnai dunia dengan ajaran Islam yang moderat dan inklusif.
“Pak Erdogan akan datang pada tanggal 12 ini dan bertemu langsung dengan Presiden Prabowo. Beliau juga berharap bisa berbicara langsung dengan Pak Menteri untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Turki, khususnya dalam sektor keislaman dan pendidikan. Insya Allah, penandatanganan MoU antara kedua negara akan menjadi bagian dari agenda tersebut,” ujar Dubes Achmad Rizal.
Lebih lanjut, Dubes menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara Indonesia dan Turki untuk menyebarkan wajah Islam yang moderat kepada dunia. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki telah memberikan ruang besar bagi penerapan nilai-nilai Islam dalam kebijakan pemerintahannya. Kerja sama dengan Indonesia akan semakin memperkuat posisi Islam yang moderat, sekaligus menjadi salah satu upaya untuk menghadapi tantangan global seperti Islamofobia.
Dengan langkah itu, diharapkan hubungan kedua negara akan semakin solid, menciptakan peluang baru dalam bidang pendidikan dan memperkuat posisi Islam moderat di dunia internasional.