- Oleh Wandi
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 21:35 WIB
: Menag Nasaruddin Umar sosialisasi Asta Protas (8 Program Prioritas) 2025 – 2029 Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (6/3/2025)./Foto Wandi/InfoPublik
Jakarta, InfoPublik – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menginstruksikan program penghijauan dan pengembangan taman bunga di seluruh sekolah dan pesantren di Indonesia. Program itu, bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih asri, nyaman, dan mendukung pembentukan karakter peserta didik serta umat beragama secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari gerakan itu, Kementerian Agama (Kemenag) juga menyiapkan program penanaman satu juta pohon secara serentak di berbagai wilayah Indonesia. Menag menegaskan bahwa lingkungan yang hijau dan asri akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pendidikan, tetapi juga bagi kehidupan sosial dan keagamaan.
"Jika rumah ibadah dan lingkungan pendidikan tampak indah dan terawat, maka hati umat beragama juga akan berbunga-bunga. Keindahan fisik akan mencerminkan ketenangan dan ketulusan hati," ujar Nasaruddin Umar sosialisasi Asta Protas (8 Program Prioritas) 2025 – 2029 Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Program penghijauan ini akan diwajibkan di madrasah, sekolah berbasis agama, serta pesantren di seluruh Indonesia. Setiap lembaga pendidikan akan diarahkan untuk menanam pohon dan menciptakan taman bunga di lingkungannya masing-masing.
Selain mempercantik lingkungan, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian alam, pengelolaan lingkungan yang baik, serta keberlanjutan ekosistem hijau di area pendidikan dan ibadah.
"Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya nyaman secara akademik, tetapi juga asri dan sehat. Dengan penghijauan, udara akan lebih segar, suasana menjadi lebih teduh, dan hal ini akan berdampak pada kenyamanan belajar dan beribadah," tambah Menag.
Sebagai langkah konkret, Kemenag akan melaksanakan gerakan penanaman satu juta pohon secara serentak yang akan melibatkan santri, pelajar, guru, tokoh agama, dan masyarakat. Program ini akan bekerja sama dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, serta komunitas lingkungan hidup untuk memastikan keberlanjutan penghijauan ini.
Jenis pohon yang akan ditanam beragam, mulai dari pohon pelindung hingga pohon buah-buahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menag berharap gerakan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa ajaran agama sangat mendorong umatnya untuk menjaga lingkungan. Dalam banyak ajaran Islam, misalnya, merawat bumi dan menanam pohon dianggap sebagai bagian dari ibadah yang bernilai pahala.
"Menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi. Jika kita merawat alam dengan baik, maka alam juga akan memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan kita," tegasnya.
Selain menciptakan lingkungan yang lebih sehat, program penghijauan ini juga diharapkan meningkatkan kualitas layanan keagamaan. Lingkungan yang hijau dan asri akan menciptakan suasana yang lebih nyaman dan damai di tempat ibadah, sehingga meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah dan interaksi sosial yang lebih harmonis.
Kemenag juga berencana menjadikan penghijauan ini sebagai bagian dari standar pembangunan rumah ibadah, sekolah agama, dan pesantren di masa mendatang.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Kemenag akan menggandeng berbagai kementerian, organisasi lingkungan, serta komunitas pendidikan dan keagamaan. Partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan mampu menjadikan gerakan ini sebagai langkah awal menuju lingkungan pendidikan dan ibadah yang lebih hijau dan sehat.
"Kami mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam gerakan ini. Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang lebih hijau demi generasi mendatang," pungkas Menag.
Instruksi penghijauan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag dalam membangun
ingkungan yang sehat, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter peserta didik dan umat beragama. Dengan gerakan "penanaman satu juta pohon' diharapkan Indonesia memiliki sekolah, pesantren, dan rumah ibadah yang lebih hijau, indah, dan ramah lingkungan.
Gerakan ini juga menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam menjaga alam sebagai amanah Tuhan.