- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Selasa, 18 Februari 2025 | 13:01 WIB
: Menteri PPPA Arifah Fauzi (tengah) ketika berdialog dengan Forum Anak Jawa Tengah. Foto : Kemen PPPA
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 29 Januari 2025 | 19:23 WIB - Redaktur: Untung S - 192
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengapresiasi aksi masif Forum Anak Jawa Tengah dalam mengedukasi remaja tentang pencegahan pernikahan usia anak, kesehatan reproduksi, dan pertemanan yang sehat.
Forum Anak itu berperan sebagai Pelopor dan Pelapor dalam upaya menekan angka pernikahan dini yang masih tinggi di Jawa Tengah.
Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah menunjukkan, selama periode Januari-September 2024, terdapat 6.064 pengajuan dispensasi kawin. Angka ini mencerminkan tingginya kasus pernikahan usia anak di wilayah tersebut.
"Kita semua prihatin masih banyak remaja di Jawa Tengah mengajukan dispensasi nikah ke pengadilan agama dengan berbagai alasan, di antaranya adalah hamil terlebih dahulu. Pencegahan kehamilan di luar nikah menjadi upaya yang perlu diutamakan," ujar Arifah Fauzi pada Rabu (29/1/2025).
Menteri PPPA menyoroti beberapa faktor yang mendorong pernikahan anak, seperti tekanan sosial, ketidakmampuan ekonomi, dan minimnya akses pendidikan. "Forum Anak memiliki peran besar dalam membuka akses pendidikan dan memberikan pemahaman agama yang benar kepada remaja," tegasnya.
Selain itu, Arifah menekankan pentingnya perubahan norma sosial, dukungan ekonomi bagi keluarga kurang mampu, serta penguatan peran orang tua dan masyarakat dalam menekan angka pernikahan anak.
Saat ini, sebanyak 70 persen kecamatan di Jawa Tengah telah membentuk Forum Anak Daerah. Forum ini telah meluncurkan program unggulan seperti polling isu anak setiap enam bulan, Jogo Konco, Jo Kawin Bocah, dan Forum Anak Goes to School. Program-program ini berhasil menyosialisasikan isu-isu anak di 200 sekolah tingkat SMP, SMA, dan Madrasah di Jawa Tengah.
"Kami berharap Forum Anak dapat terus menjalankan fungsi sebagai agen perubahan, khususnya dalam mencegah pernikahan usia anak," ujar Arifah.
Menteri PPPA juga mengajak Forum Anak Jawa Tengah untuk berkolaborasi dalam program Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang tengah dikembangkan Kementerian PPPA. RBI dirancang sebagai ruang bagi anak-anak untuk belajar, berkreasi, dan saling mengenal budaya serta tokoh nasional.
"Kami berharap anak-anak Forum Anak Nasional (FAN) dapat memanfaatkan RBI sebagai tempat belajar bersama setelah jam sekolah. Ruang seperti ini sangat penting untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka serta memperkuat rasa kebanggaan terhadap budaya dan sejarah bangsa," tambah Arifah.
Arifah Fauzi berharap upaya Forum Anak Jawa Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menekan angka pernikahan usia anak. "Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan anak-anak sendiri, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda," tutupnya.