- Oleh MC KAB DONGGALA
- Rabu, 19 Maret 2025 | 08:47 WIB
:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 18 Februari 2025 | 12:55 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 151
Temanggung, InfoPublik – Warga keturunan Tionghoa menggelar Sembahyang Po Un di Klenteng Hok Tek Tong Parakan, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah pada Minggu (16/2/2025).
Ritual yang dipercaya sebagai upacara tolak bala ini dipimpin oleh Pandita Dhamma Amaro dan diikuti oleh umat dari berbagai daerah, seperti Banjarmasin, Jogjakarta, Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
"Setelah melewati tahun baru Imlek, warga Tionghoa mengadakan sembahyang Po Un untuk memohon perlindungan dari segala marabahaya," ujar Pandita Dhamma Amaro.
Sembahyang Po Un merupakan ritual doa yang dilakukan untuk meminta keselamatan dan nasib baik.
"Ritual ini bertujuan untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam semesta, serta menghindarkan diri dari malapetaka," jelas Dhamma Amaro.
Doa yang dipanjatkan juga diharapkan membawa berkah berupa:
Sembahyang Po Un telah menjadi tradisi tahunan bagi umat Tionghoa di Klenteng Hok Tek Tong Parakan.
Pihak klenteng menegaskan bahwa ritual ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berdoa memohon kesehatan, jodoh, dan rejeki.
"Kami melayani berbagai permohonan, tetapi terkabulnya doa tetap bergantung pada karma baik masing-masing individu," tambah Dhamma Amaro.
Dalam sembahyang Po Un, umat datang ke klenteng sejak pagi hari. Mereka mengikuti prosesi dengan khusyuk, terutama saat Lao Tzu atau pemimpin ritual membacakan doa dan mantra.
Mantra yang dilantunkan diyakini sebagai Sutra Keng, yang memiliki makna doa keselamatan dan keberkahan.
Perlengkapan yang digunakan dalam Sembahyang Po Un antara lain:
Upacara ini diyakini dapat membawa ketenangan batin dan keberuntungan bagi umat yang menjalankannya dengan penuh keikhlasan.
(Aiz;Ekp)