- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Selasa, 18 Februari 2025 | 13:01 WIB
: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi ketika mensosialisasikan program Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Kelurahan Petompon-Semarang. Foto : Kemen PPPA
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 29 Januari 2025 | 11:36 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 278
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melakukan sosialisasi terkait program Ruang Bersama Indonesia (RBI) dengan mengunjungi sejumlah kelurahan di Indonesia, khususnya yang telah masuk dalam kategori Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak (KRPPA).
Salah satunya adalah Kelurahan Petompon di Kota Semarang yang telah dikunjungi Menteri PPPA, Arifah Fauzi. Ia menyatakan, sinergi berbagai pihak bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kelurahan Petompon menjadi modal kuat untuk pengembangan Ruang Bersama Indonesia (RBI).
"Kemen PPPA tengah mengembangkan program Ruang Bersama Indonesia yang merupakan kelanjutan program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak. (D/K-RPPA). Semangatnya sama yaitu untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak, dimulai dari desa/kelurahan," ujar Menteri PPPA pada Selasa (28/1/2025).
Melalui Ruang Bersama Indonesia, pemerintah pusat ingin memperkuat komitmen Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, media, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, serta lembaga profesi menjadi lebih terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. "Ini semua dilakukan agar Indonesia Emas 2045 dapat dicapai," ucapnya.
Menteri PPPA memberikan apresiasi atas setiap sinergi berbagai pihak untuk menjadikan perempuan di Kelurahan Petompon perempuan berdaya dan mandiri, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.
"Saya mengapresiasi upaya perangkat kelurahan dan motivasi kuat setiap warga, khususnya para perempuan di Kelurahan Petompon sehingga setiap program yang ditujukan untuk memberdayakan perempuan dapat terwujud," katanya.
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan Urban Farming yang dikelola dengan baik menunjukkan bahwa perempuan memiliki keahlian untuk mandiri finansial. Sejalan dengan itu, upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga berjalan dengan baik.
Menteri PPPA berharap, keberhasilan Kelurahan Petompon dapat memotivasi daerah lainnya untuk mengimplementasikan program serupa guna menciptakan lingkungan yang lebih aman, memberdayakan, dan mendukung tumbuh kembang anak-anak di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gurnayanti Rahayu, menyampaikan bahwa Kota Semarang memiliki sejumlah program peduli perempuan dan anak, dengan Petompon dan Tanjung Mas sebagai pelopor KRPPA.
"Salah satu program unggulan di Petompon adalah pemberdayaan perempuan melalui UMKM dan urban farming, yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan," ungkap Hevearita.
Kota Semarang juga melakukan inovasi Rumah Duta Revolusi Mental yang fokus pada pencegahan bullying dan kekerasan terhadap perempuan, dipimpin oleh psikolog. Di tahun 2024, program ini telah berhasil menanggulangi sekitar 10.000 kasus kekerasan.
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri PPPA juga melakukan diskusi dengan berbagai kelompok masyarakat. Salah satunya adalah Ika, fasilitator KRPPA. Ia menyampaikan bahwa Kota Semarang merupakan satu-satunya kota yang mengajukan diri sebagai pilot project KRPPA.
"Dalam program ini, banyak kegiatan difasilitasi, seperti pemberdayaan UMKM, pelatihan literasi keuangan, serta sosialisasi tentang KDRT yang dilakukan hingga tingkat RT," urai Ika.
Kota Semarang juga memiliki forum Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA). Ketua JPPA, Fauzan menyebutkan bahwa saat ini terdapat 16 kecamatan dan 177 kelurahan yang membentuk JPPA yang terlibat dalam pencegahan kekerasan.