- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:16 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 14 Desember 2024 | 22:34 WIB - Redaktur: Untung S - 100
Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengajak generasi muda untuk memperkuat kemampuan (skill) mereka dalam menguasai teknologi digital maju, agar dapat bersaing di kancah global dan tetap bertahan di tengah pesatnya disrupsi teknologi.
Menurut Nezar, ada dua pilihan utama bagi generasi muda untuk dapat bersaing di dunia kerja yang semakin terpengaruh oleh teknologi. Pertama, memperkuat dasar-dasar pengetahuan agar bisa masuk ke dalam industri, dan kedua, menguasai teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Blockchain, Cloud Computing, dan lainnya, sehingga bisa mengoperasikan teknologi tersebut untuk menunjang pekerjaan.
“Ada dua pilihan untuk generasi muda agar bisa bersaing. Pertama, memperkuat dasar supaya bisa masuk ke dalam industri. Kedua, menguasai teknologi secara skill untuk bisa menggunakan teknologi maju seperti AI, IoT, Blockchain, dan Cloud Computing,” ujar Nezar Patria dalam keterangannya yang dilansir pada Sabtu (14/12/2024).
Disrupsi Teknologi: Ancaman dan Peluang
Nezar menekankan bahwa adopsi teknologi baru menyebabkan proses automasi menjadi semakin dominan. Salah satu contohnya adalah penerapan teknologi AI di sektor transportasi, yang memungkinkan gerbang pintu tol dioperasikan secara otomatis tanpa petugas. Fenomena serupa juga terjadi di sektor kesehatan dan keuangan yang kini banyak menggunakan platform digital.
“Dulu pintu tol ada yang menjaga, sekarang tidak ada. Itu saja sudah menghilangkan hampir dua ribu lapangan kerja. Hal-hal seperti ini tentu harus kita antisipasi,” kata Nezar. Oleh karena itu, generasi muda perlu siap menghadapi lanskap dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi canggih dan automasi.
Untuk menghadapi disrupsi itu, Nezar Patria mengajak generasi muda untuk terus belajar dan menguasai teknologi baru. “Mendalami sisi teknologi untuk menciptakan teknologi itu sendiri, serta menguasai teknologi untuk bisa mengoperasikan pekerjaan yang menggunakan teknologi maju,” tegasnya.
Nezar juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah mempersiapkan langkah proaktif dalam menghadapi disrupsi digital. Salah satu inisiatif besar yang telah diluncurkan adalah Visi Indonesia Digital 2045. Visi ini mencakup empat pilar penting, yakni ekonomi digital (Digital Economy), masyarakat digital (Digital Society), pemerintahan digital (Digital Government), dan infrastruktur digital (Digital Infrastructure).
Visi Indonesia Digital 2045 dan Transformasi Digital Nasional
Nezar menambahkan bahwa transformasi digital di Indonesia dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan kesiapan setiap sektor. “Pemerintah terus memperkuat empat pilar tersebut, dengan menempatkan digital economy sebagai enabler, digital society menyiapkan SDM, dan sejumlah regulasi untuk memastikan pemanfaatan teknologi tidak membawa dampak negatif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Dengan adanya regulasi dan kebijakan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan aspek positif dari teknologi digital, sekaligus meminimalkan dampak negatif yang mungkin muncul.
Sebagai langkah konkret untuk mendukung generasi muda dalam menguasai teknologi, pemerintah akan terus mendorong pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi digital. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak talenta muda Indonesia yang siap bersaing di pasar global dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi digital tanah air.
Wamenkomdigi juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor industri dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia bisa mencetak lebih banyak sumber daya manusia yang siap menguasai teknologi digital maju, sekaligus beradaptasi dengan perubahan industri yang semakin dipengaruhi oleh teknologi.